Aceh Utara, Buana News – Perjanjian damai atau Memorandum Of Understanding (MoU) Helsinki antara pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sudah memasuki usia 18 tahun lebih. Namun, sejauh ini para eks kombatan tersebut masih terlihat kompak dalam menjaga perdamaian tersebut.
Hal itu dibuktikan dengan hadirnya sebanyak 1.500 eks kombatan dan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang tergabung dalam Komite Peralihan Aceh (KPA) wilayah III Teungku Sjiek di Paja Bakong dalam pertemuan internal silaturahmi dan konsolidasi.
Panglima KPA wilayah pasee Abu Bakar A. Latif (Abu Len) , Minggu 28 Januari 2024, mengatakan silaturahmi dan konsolidasi yang di hadiri eks kombatan dan anggota GAM tersebut digelar dilapangan simpang A1 Gampong Rang Kaya, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara.
“Konsolidasi ini dilakukan untuk menjaga pemilu berjalan dengan baik, aman dan dengan kondisi damai,” kata Abu Len.
Dalam kesempatan tersebut, Abu Len juga menegaskan selama kontestan pemilu berlansung, pihaknya tidak pernah mencari masalah dengan siapapun dan pihak manapun. Namun, jika ada yang mau mencari masalah pihaknya siap melawan.
“Kami tidak mau membuat orang lain susah, tapi yang terjadi sekarang ini, banyak pihak lain yang mencari kesalahan kami. Kami pun tidak berbuat apa-apa karena warga dan bangsa kita banyak tidak memahaminya,”
Para eks kombantam GAM saat ini sedang memperjuangkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Aceh. “Jadi kami meminta membantu untuk mengirim informasi bahwa kerja keras GAM selama ini hanya untuk membuat kesejahteraan dan kedamaian bagi rakyat Aceh,” katanya.
Selain itu, silaturrahmi dan konsolidasi para eks kombatan GAM tersebut juga dihadiri oleh Panglima Muda Wilayah Tgk Syik Paja Bakong Hasan Nurdin AB, mantan Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib yang kini mencalonkan diri sebagai Anggota DPRA dari Partai Aceh, Jaringan Anak Syuhada Aceh (JASA), muda Sedang serta ribuan para Kombantan GAM yang ada di wilayah III Tgk Sjiek di Paja Bakong.