Beranda Daerah Turunkan Angka Stunting, Tim Kesehatan Puskesmas Kandang Rutin Turun ke Desa

Turunkan Angka Stunting, Tim Kesehatan Puskesmas Kandang Rutin Turun ke Desa

Lhokseumawe, Buana.News – Tim Kesehatan Puskesmas Kandang aktif turun ke Gampong-Gampong (Desa) dan Sekolah untuk menyatukan kesehatan masyarakat, terutama pada anak. Hal itu salah satu upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di daerah.

Bukan itu saja, Puskesmas Kandang sering menyalurkan makanan tambahan ke Desa-Desa melalui Puksemas Pembantu (Pustu) maupun Pos Kesehatan Desa atau Poskesdes. Selain itu memberikan Kapsul Vitamin A kepada balita secara rutin, hal itu bertujuan untuk membentuk balita sehat dan kuat.

Kepala Puskesmas Kandang Jufriyadi, SKM, saat ditemuai Buana.News, Senin (26/2) menuturkan, Tim kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) aktif turun ke Gampong-Gampong dan sekolah untuk mempertemukan kesehatan masyarakat, terutama kesehatan anak.

“Kami tim kesehatan Puskesmas kandang aktif turun ke 7 desan di kemukiman kandang dan sekolah-sekolah yang berada di wilayah tersebut. Hal itu merupakan upaya pemerintah dalam nenekan angka stunting di daerah,” jelas Jufriyadi.

Tim Puskesmas Kandang bertemu langsung kesehatan anak di Gampong Mns Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Tak hanya itu saja, kata Jufriyadi, menyediakan juga rutin menyalurkan makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak melalui Postu dan Poskesdes di setiap desa, hal itu bertujuan untuk memberikan asupan gizi tambahan pada anak dan ibu hamil.

“Pemberian asupan Gizi tambahan kepada anak dan ibu hamil juga sangat penting untuk kesehatan mereka dan janin,” terang Jufriyadi.

Selain itu, tambah Jufriyadi, pemberian kapsul Vitamin A kepada balita merupakan hal penting yang harus kami lakukan secara rutin. Karena melalui Kapsul Vitamin A balita mendapatkan asupan zat gizi esensial yang dibutuhkan, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Menurutnya, kesehatan balita atau anak merupakan modal penting untuk membangun masa depan yang cerah dan produktif.

“Pemberian zat gizi yang tepat berperan penting dalam perjalanan pertumbuhan anak-anak. Salah satu zat gizi yang mampu melindungi anak-anak dari beberapa risiko penyakit dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan lebih optimal adalah vitamin A,” ungkap Jufriyadi.

Bahkan pada masa usia dua bulan, anak bisa mendapatkan suplementasi vitamin A Kapsul Biru (dosis 100.000 IU) untuk bayi usia 6-11 bulan dan Kapsul Merah (dosis 200.000 IU) untuk anak usia 12-59 bulan. Vitamin A dalam bentuk kapsul merah juga diberikan kepada ibu nifas.

Selain itu, Vitamin A tidak hanya berperan menjaga kesehatan mata, vitamin A juga memiliki banyak manfaat lainnya, seperti mencegah xeroftalmia, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit, mencegah infeksi, membantu beradaptasi dalam melihat dari terang ke gelap, mencegah kelainan pada sel epitel seperti Selubung lendir, mencegah mata kering, serta mencegah kebutaan.

Namun jika balita mengalami kekurangan vitamin A memiliki dampak buruk bagi tumbuh kembang anak. Defisiensi vitamin A berhubungan dengan kegagalan pertumbuhan anak dengan berbagai cara, antara lain :

1. Diare karena terjadi gangguan integritas mukosa saluran cerna yang berakibat pada menurunnya penyerapan gizi yang menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan kerentanan penyakit menular.

2. Gangguan sintesis dan sekresi hormon pertumbuhan dalam sel-sel hormon pertumbuhan hipofisis yang mengakibatkan kegagalan pertumbuhan somatik, terutama pada balita. Hubungan antara kekurangan vitamin A dan terhambatnya pertumbuhan pada anak kemungkinan disebabkan oleh efek langsung vitamin A terhadap regulasi pertumbuhan dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi atau penyakit menular. (IKLAN)