Beranda Daerah Semak Belukar Tumbuh Subur, Biaya Perawatan dan Pemeliharaan SMPN 13 Lhokseumawe Dipertanyakan

Semak Belukar Tumbuh Subur, Biaya Perawatan dan Pemeliharaan SMPN 13 Lhokseumawe Dipertanyakan

Kondisi Rumput liar sebelah kanan pintu masuk dari jalan Ahmad Kandang telihat telah memanjang, kondisi itu membuat sekolah terlihat kumuh.

Lhokseumawe, Buana.News – Semak belukar tumbuh subur di Pekarangan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 13 Lhokseumawe, yang berada di Gampong Cut Mamplam, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

Bahkan, kondisi yang terlihat kumuh itu, terkesan dibiarkan oleh pihak sekolah. Rumput liar yang tubuh itu telah menjalar ke dinding salah satu bangunan dan telah menutupi pipa air. Padahal, bangunan tersebut aktif digunakan oleh guru piket.

Rumput liar telah menjalar hingga ke Pipa Air Pos Piket SMPN 13 Lhokseumawe.

“Rumput liar tumbuh subur di SMPN 13, bahkan, fenomena yang telah terlihat kumuh itu, terkesan dibiarkan oleh pihak sekolah,” ujar salah seorang warga yang meminta namanya tidak disebutkan saat menemui Buana.News beberapa hari lalu.

Ia mengatakan, kondisi SMPN 13 terkini terlihat kumuh, padahal sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah kebanggaan masyarakat Pemukiman Kandang. Oleh karena itu, kami masyarakat mempertanyakan biaya pemeliharaan dan perawaran sekolah yang dialokasikan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Pekarangan sekolah dipenuhi semak belukar, lalu biaya Pemeliharaan dan perawatan sekolah yang dialokasikan dari dana BOS dikemanakan,” tanya Sumber tersebut menutup keteranggannya.

Sementara itu, Kepala SMPN 13 Kota Lhokseumawe Nasdarifa, S.Pd, belum menanggapi konfirmasi Media melalui pesan WhasApp, bahkan panggilan telepon juga belum digubris. Padahal awak Buana.News hanya ingin melakukan konfirmasi terkait pengalokasian dan penggunaan dana BOS untuk Perawatan dan Pemeliharaan Sekolah.

Namun sebelumnya, Kepsek SMP 13 menjelaskan, pihak sekolah sudah berencana untuk melakukan pembersihan pekarangan sekolah, namun, saat ini petugas sedang tidak di tempat.

“Di sekolah SMPN 13, petugas kebersihannya perempuan, jadi, saya sudah minta tolong sama petugas keamanan untuk membersikan semak di sekolah, namun beliau sedang tidak berada di tempat,” ujar Kepala SMPN 13, saat dikonfirmasi pada Kamis ,1 Agustus 2024 lalu.

Selain itu, tambah Nasdarifa, pekarangan SMPN 13 ini sangat luas, jadi pembersihan harus kita lakukan secara bertahap sesuai anggaran yang tersedia, apa lagi sekarang baru memasuki ajaran baru. “Dalam waktu dekat ini Insya Allah kita akan melalakukan pembersihan,” demikian jelas Nasdarifa.

Begitu juga dengan upaya konfirmasi Buana.News terhadap Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, hingga saat ini panggalin melalui WhasApp belum dapat tehubung.

Namun, saat di konfirmasi sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe, Sofian S.Pd, membenarkan bahwa pekarangan SMPN 13 tidak bersih. “Iya, pekarang kurang bersih, saya sudah melihat langsung,” ujar Sofian.

Nanti Sofyan berjanji akan memanggil kepsek 13 Lhokseumawe untuk pertanyakan persoalan tersebut. (Redaksi)