Beranda Opini Lailatul Qadar: Makna, Waktu, Keistimewaan, dan Dalil dalam Al-Qur’an serta Hadis

Lailatul Qadar: Makna, Waktu, Keistimewaan, dan Dalil dalam Al-Qur’an serta Hadis

Ilustrasi amalan malam Lailatul Qadar. (Foto: Istimewa)

Buana.News – Lailatul Qadar adalah salah satu malam paling istimewa dalam Islam. Malam ini disebut sebagai malam penuh keberkahan dan lebih baik dari seribu bulan.

Allah SWT menetapkan malam ini sebagai waktu turunnya Al-Qur’an serta momen di mana segala takdir tahunan ditetapkan bagi hamba-hamba-Nya.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3).

Malam ini menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk memperoleh ampunan, limpahan pahala, dan keberkahan yang melimpah.

Di mana, keutamaan malam Lailatul Qadar yang luar biasa ini menjadikan setiap Muslim berlomba-lomba dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, khususnya di malam-malam ganjil seperti malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29. Rasulullah ﷺ bersabda: “Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.” (HR. Bukhari & Muslim).

Namun, kapan tepatnya malam ini terjadi tidak disebutkan secara pasti. Hikmah dari dirahasiakannya waktu pastinya adalah agar umat Islam tetap bersungguh-sungguh dalam beribadah sepanjang sepuluh malam terakhir Ramadan.

Dengan begitu, mereka tidak hanya beribadah pada satu malam tertentu, tetapi terus meningkatkan ketakwaan dan amal kebaikan secara konsisten.

Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

1. Lebih Baik dari Seribu Bulan

Allah SWT secara langsung menyatakan dalam Al-Qur’an bahwa ibadah yang dilakukan pada malam ini memiliki nilai lebih besar dibandingkan ibadah selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun 4 bulan.
“Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3).

Artinya, seseorang menghidupkan Lailatul Qadar dengan ibadah akan mendapatkan pahala setara dengan ibadah yang dilakukan selama seumur hidup.

2. Turunnya Para Malaikat dan Roh Kudus (Jibril AS)

Pada malam yang penuh kemuliaan ini, Allah SWT mengutus malaikat-malaikat-Nya ke bumi, termasuk Malaikat Jibril, untuk membawa keberkahan dan ketentraman bagi umat Islam yang beribadah. “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (QS. Al-Qadr: 4).

Kehadiran malaikat pada malam ini menandakan betapa agungnya Lailatul Qadar. Mereka turun untuk memberikan rahmat dan mendoakan kebaikan bagi orang-orang yang beribadah dengan tulus.

3. Malam Penuh Kedamaian Hingga Terbit Fajar

Allah SWT juga menggambarkan Lailatul Qadar sebagai malam yang dipenuhi dengan kedamaian dan keselamatan. “Malam itu penuh kesejahteraan hingga terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 5).

Malam ini merupakan malam yang dipenuhi dengan ketentraman dan keberkahan bagi orang-orang yang menghidupkannya dengan ibadah. Semua bentuk keburukan dan gangguan syaitan dihilangkan, sehingga umat Islam dapat beribadah dengan khusyuk hingga fajar tiba.

4. Penghapusan Dosa dan Ampunan dari Allah SWT

Salah satu keistimewaan terbesar dari Lailatul Qadar adalah pengampunan dosa bagi mereka yang menghidupkan malam ini dengan penuh keimanan dan harapan pahala dari Allah SWT.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa malam ini merupakan kesempatan bagi setiap Muslim untuk mendapatkan rahmat Allah SWT dan menghapus dosa-dosa masa lalu mereka.

Amalan yang Dianjurkan pada Lailatul Qadar

1. Meningkatkan Ibadah

Pada malam yang penuh keberkahan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak shalat malam (qiyamul lail), membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah. Semakin banyak amal ibadah yang dilakukan, semakin besar pula pahala yang akan diperoleh.

2. Memperbanyak Doa, Khususnya Doa yang Diajarkan Rasulullah ﷺ

Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang doa terbaik yang dibaca pada malam Lailatul Qadar. Rasulullah ﷺ pun mengajarkan doa berikut:

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”

(Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai pengampunan, maka ampunilah aku).” (HR. Tirmidzi).

Doa ini mengandung makna yang sangat dalam, yaitu memohon ampunan kepada Allah SWT, karena pengampunan-Nya lebih luas daripada dosa-dosa yang telah diperbuat oleh hamba-Nya.

3. I’tikaf di Masjid

Rasulullah ﷺ selalu melakukan i’tikaf, yakni berdiam diri di masjid dengan niat beribadah, pada sepuluh hari terakhir Ramadan untuk mencari Lailatul Qadar.

“Sesungguhnya Nabi ﷺ beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga beliau wafat.” (HR. Bukhari & Muslim).

I’tikaf merupakan cara yang sangat efektif untuk lebih fokus dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah.

Lailatul Qadar adalah malam yang memiliki kedudukan luar biasa dalam Islam. Keutamaannya yang lebih baik dari seribu bulan, turunnya para malaikat, pengampunan dosa, serta kedamaian hingga fajar menjadikannya malam yang sangat dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Meskipun waktu pastinya tidak diketahui, umat Islam dianjurkan untuk mencarinya pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan dengan meningkatkan ibadah, berdoa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Malam ini merupakan anugerah luar biasa yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, mari manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk meraih pahala dan ampunan yang melimpah. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk meraih keberkahan Lailatul Qadar dan mendapatkan ridha Allah SWT. Aamiin.