Lhokseumawe, Buana.News – Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh, bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja dan Industri (BLKI) Aceh Utara, telah mengadakan penutupan Program Pemagangan Dalam Negeri tahun 2024.
Sebanyak 17 peserta telah menyelesaikan program magang di tiga perusahaan di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara. Dari jumlah tersebut, 13 orang telah memperoleh kontrak kerja di perusahaan masing-masing, yaitu PT Solusi Bangun Andalas (Aceh Utara), PT Prima Inti Medika (Lhokseumawe), dan Rumah Sakit Ibu dan Anak ABBY (Lhokseumawe).
Selain penutupan program magang, Disnakermobduk Aceh bersama Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja Kota Lhokseumawe juga membuka Pelatihan Teknisi Telepon Seluler. Pelatihan ini berlangsung di Aula Wisma Kuta Karang Lama, Lhokseumawe, pada Selasa (22/10/2024), dengan 30 pemuda-pemudi asal Lhokseumawe sebagai peserta.
Pada kedua agenda ini, Kepala Disnakermobduk Aceh, Akmil Husen, SE, M.Si, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja, Qifti Reza Kesuma, ST, berpesan kepada peserta agar mengikuti pelatihan dengan semangat dan dedikasi tinggi untuk memperkuat perekonomian mereka di masa depan. Menurut Qifti, pola pikir yang tepat akan membantu peserta menyerap materi secara maksimal, sehingga keahlian mereka dapat bersaing di tingkat nasional maupun global.
“Kita perlu mengubah ‘goal mindset’ untuk mendukung perubahan perilaku dan sikap selama mengikuti pelatihan ini,” kata Qifti.
Kepala UPTD BLKI Aceh Utara, Nurul Akmal, SE, turut mengucapkan terima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerima peserta magang dan berharap agar perusahaan bisa membantu penempatan mereka, demi menekan angka pengangguran di Aceh Utara. “Kami berharap peserta yang telah mengikuti program magang dapat ditempatkan di perusahaan terkait,” ujarnya.
Salah satu peserta program magang, Darnita (32), mengaku mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman langsung di tempat kerja. Ia berterima kasih kepada pemerintah Aceh melalui Disnakermobduk Aceh dan BLKI Aceh Utara atas kesempatan yang diberikan. “Selama magang, saya mendapatkan ilmu baru dan mengasah keterampilan, baik untuk diri sendiri maupun untuk memberi pertolongan pertama bagi keluarga dan masyarakat sekitar,” ungkap Darnita.
Peserta lain, Rahima (25), juga merasakan manfaat besar dari program magang ini. Menurutnya, pemerintah Aceh perlu terus mendukung program magang dan penempatan kerja untuk memberikan lebih banyak peluang kepada masyarakat. “Program magang ini sangat bermanfaat, terutama dalam melatih kembali kemampuan saya, khususnya dalam merawat pasien,” ujarnya.