Beranda Headline Wilayah Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Lebat, BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca...

Wilayah Jawa Barat Masih Berpotensi Hujan Lebat, BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca Malam Hari

Foto : Tim OMC BNPB melakukan penerbangan malam pada Sabtu (15/3) dengan menyemaikan 1.000 kg NaCal ke wilayah Perairan Timur Laut dari Jawa Barat. (TIM OMC BNPB)

Buana.News – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Jawa Barat pada Sabtu (15/3) malam.

Langkah tersebut diambil untuk mengurangi potensi hujan ekstrem yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat bagian timur.

Dalam operasi ini, tim OMC BNPB menerbangkan pesawat Caravan PK-SNM untuk menaburkan 1.000 kilogram Natrium Klorida (NaCl) ke Perairan Timur Laut Jawa Barat, meliputi Karawang, Subang, Indramayu, Sumedang, dan Majalengka.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., menjelaskan, berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pergerakan awan hujan di Jawa Barat masih tinggi.

“Wilayah Bogor mengalami hujan dengan ketebalan lebih dari 50 mm, sementara Majalengka mencatat hujan ekstrem hingga 156 mm. Oleh karena itu, OMC dilakukan pada malam hari untuk mengurangi pasokan massa udara yang berpotensi masuk ke Jabodetabek,” ujar Abdul Muhari.

Abdul Muhari merincikan, sepanjang Sabtu (15/3), tujuh sorti penerbangan dilakukan dalam operasi modifikasi cuaca ini. Tiga sorti pagi hingga siang hari dilakukan oleh tim BPBD DKI Jakarta dan BPBD Jawa Barat, sedangkan satu sorti penerbangan malam dilakukan oleh tim BNPB.

“Selama tahap kedua OMC (11-20 Maret 2025), total 7 sorti penerbangan telah dilakukan dengan 7.000 kilogram NaCl disemai di berbagai wilayah Jawa Barat,” jelasnya.

Ia menuturkan, OMC tahap kedua ini difokuskan pada malam hari, mengacu pada prakiraan BMKG bahwa potensi hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat lebih dominan terjadi pada malam hingga dini hari.

Sementara itu, kata dia, BPBD DKI Jakarta dan BPBD Jawa Barat melaksanakan OMC siang hari dengan menggunakan pesawat TNI-AU dari Lanud Halim Perdanakusuma dan Lanud Husein Sastranegara.

“Untuk meningkatkan efektivitas operasi, BNPB berencana memindahkan posko tim OMC dari Lanud Halim Perdanakusuma ke Lanud Husein Sastranegara pada Minggu (16/3). Hal ini dilakukan berdasarkan analisis satelit dan radar cuaca yang menunjukkan pertumbuhan awan hujan lebih dominan terjadi di wilayah Jawa Barat bagian timur dan selatan,” tambahnya.

Selain itu, sambung Abdul Muhari, pemerintah terus berupaya melakukan mitigasi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, akibat curah hujan tinggi. Operasi modifikasi cuaca menjadi salah satu langkah strategis untuk mengurangi risiko banjir susulan di Jabodetabek dan Jawa Barat.

“BNPB juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem dengan tidak membuang sampah sembarangan di drainase dan sungai, melakukan pembersihan saluran air secara berkala serta meningkatkan koordinasi dengan pihak berwenang dalam penanggulangan bencana,” ungkap Abdul Muhari.

Dengan langkah preventif ini, sambungnya, diharapkan dampak bencana hidrometeorologi dapat diminimalkan. “Tetap waspada dan selalu pantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan BNPB,” demikian kata Abdul Muhari.