Jakarta, Buana.News – Pemerintah berharap Koperasi Desa Merah Putih dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri, tidak hanya untuk menjaga ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Program ini diharapkan dapat segera terealisasi di seluruh desa di Indonesia dalam waktu dekat.
Sebagai langkah awal, pemerintah akan segera melakukan sosialisasi kepada kepala desa, perangkat desa, serta asosiasi terkait. Hal ini dilakukan agar pemahaman mengenai program ini dapat disamakan di seluruh lapisan pemerintahan desa.
“Kita akan dialog dengan teman-teman kepala desa, asosiasi kepala desa, asosiasi perangkat desa, asosiasi badan musyawarah desa supaya mereka betul-betul memahami pemikiran dari Bapak Presiden dan ini kepentingan semua bersama. Pasti menguntungkan desa,” kata Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Dalam mendukung koperasi ini, pemerintah akan menyediakan pembiayaan dari Bank Himbara. Setiap koperasi desa diperkirakan akan mendapat pinjaman sebesar Rp5 miliar, yang akan digunakan untuk membangun fasilitas pendukung seperti gudang penyimpanan, cold storage, unit simpan pinjam, hingga klinik desa.
Koperasi Desa Merah Putih juga akan hadir sebagai representasi negara dalam melindungi masyarakat desa dari sistem pinjaman informal yang tidak memiliki mekanisme perlindungan hukum.
“Koperasi ini hadir sebagai mewakili negara. Negara hadir untuk menyelamatkan mereka. Memutus jangan sampai mereka tergantung kepada tadi pinjol, tengkulak, rentenir yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum,” ujar Tito, seperti dilansir di Messeneg.go.id.
Selain itu, koperasi ini diharapkan mampu mengatasi jeratan pinjaman online, tengkulak, dan rentenir yang selama ini membebani masyarakat desa. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa koperasi ini akan memberikan akses permodalan yang lebih sehat dan berkeadilan.
“Pak Presiden tadi sampaikan Koperasi Desa Merah Putih ini untuk memutuskan rentenir, tengkulak, pinjaman online yang menjerat dan menjadi sumber kemiskinan di desa-desa. Dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih yang salah satu unitnya ada unit simpan pinjam, masyarakat desa jauh lebih terbantu dari sisi pendanaan dan juga tidak terjerat lingkaran setan kemiskinan,” jelasnya.
Mendagri Tito juga menekankan bahwa desa memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, mengingat 44 persen penduduk Indonesia masih tinggal di desa. Tanpa intervensi yang tepat, desa bisa mengalami kemunduran ekonomi seperti yang terjadi di negara maju.
“Di Jepang, 84 persen atau 86 persen tinggal di kota. Desa ditinggalkan, padahal desa ini bisa menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi, menjadi sentra ekonomi. Nah, sebelum terlambat, maka kita memperkuat desa,” tegas Tito.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa Koperasi Desa Merah Putih dirancang sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mengatasi persoalan ekonomi di pedesaan. “Keberadaan Koperasi Desa Merah Putih itu, yang pertama untuk kepentingan masyarakat desa. Karena di Koperasi Desa Merah Putih itu untuk memutus mata rantai kemiskinan di desa dan juga bagaimana masyarakat desa bisa meningkat penghasilannya,” ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (07/03/2025), untuk membahas rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.