Buana.News – Dalam rangka Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1 menggelar berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di enam lapangan operasional yang tersebar di lima provinsi, termasuk di PHE NSO.
Salah satu kegiatan utama di lapangan ini adalah fun run serta seminar kesehatan yang bertujuan mengedukasi pekerja mengenai pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.
Puncak peringatan Bulan K3 digelar di Jambi pada 17-19 Februari 2025 dengan mengusung tema “Wujudkan Perwira Pertamina yang Unggul dan Berketerampilan HSSE untuk Mendukung Bisnis Perusahaan yang Berkelanjutan.”
Salah satu agenda penting dalam kegiatan ini adalah Lomba First Aid, yang menguji keterampilan pekerja dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja. Astrid Firdianto dari Pusdiklat PMI Provinsi Jambi, yang bertindak sebagai juri, menjelaskan bahwa keberhasilan pertolongan pertama sangat bergantung pada respons yang cepat dan tepat dalam golden moment—waktu krusial yang berbeda untuk setiap kondisi darurat.
“Misalnya, untuk kasus henti jantung, golden moment-nya hanya sekitar 4-6 menit pertama. Sementara untuk luka bakar atau patah tulang, penanganan awal yang tepat dapat mencegah kondisi semakin parah,” jelas Astrid.
Ia juga menegaskan bahwa dalam pertolongan pertama, terdapat empat skala prioritas, yaitu menyelamatkan nyawa, mencegah kondisi memburuk, menunjang proses penyembuhan sebelum bantuan medis tiba, serta mengurangi rasa sakit atau kepanikan korban.
Komitmen PHR Zona 1 dalam menerapkan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Tri Astuti Wihabsari, perwakilan dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jambi, menilai bahwa keseriusan perusahaan dalam memastikan keberadaan petugas pertolongan pertama di setiap lokasi kerja merupakan wujud perhatian terhadap kesejahteraan pekerja.
“Langkah ini menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan melihat keselamatan pekerja sebagai aset, bukan sekadar tanggung jawab administratif. Dalam tiga tahun terakhir, PHR Zona 1 juga berhasil meraih berbagai penghargaan atas penerapan standar K3, termasuk Zero Accident, Pencegahan & Penanggulangan COVID-19, serta Pencegahan & Penanggulangan HIV/AIDS,” ujar Tri.
Manager HSSE Operation PHR Zona 1, Benny Hendarto, menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan pekerja adalah prioritas utama perusahaan. Ia menyebutkan bahwa dengan meningkatkan kesadaran dan keterampilan HSSE, risiko kecelakaan di sektor migas dapat ditekan hingga nol.
“Dalam lingkungan kerja migas, risiko kecelakaan dapat diminimalkan apabila setiap pekerja memiliki kesadaran tinggi dan keterampilan yang mumpuni dalam bidang HSSE. Kami terus berkomitmen untuk menerapkan prinsip ini dalam setiap aspek operasional,” ujarnya.
PHR Zona 1 mencatat capaian kumulatif jam kerja selamat sebesar 17.513.673 jam dengan Zero Total Recordable Incident Rate (TRIR) sepanjang tahun 2024. Untuk memastikan kesadaran HSSE tetap terjaga, berbagai pesan keselamatan dipublikasikan melalui sign board dan media komunikasi internal, sementara keterampilan HSSE seperti pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama terus diasah melalui pelatihan berkala.
Selama peringatan Bulan K3, setiap lapangan di PHR Zona 1 menyelenggarakan berbagai kegiatan edukatif dan kompetitif, seperti, Lomba Firefighting Physical Aptitude Test (FPAT), First Aid, Cerdas Cermat K3 dan Security, Ketangkasan K3 dan Poster dan Video Campaign.
Berbagai kompetisi ini menjadi bagian dari evaluasi terhadap pengetahuan dan keterampilan pekerja dalam menerapkan standar K3 di lingkungan kerja.
Melalui serangkaian kegiatan ini, PHR Zona 1 berharap dapat menanamkan budaya keselamatan dan kesehatan kerja sebagai bagian dari operasional perusahaan demi menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan berkelanjutan.
