Beranda Aceh Utara Penyerahan Penghargaan untuk Para Guru Warnai Upacara HGN ke-79 di Aceh Utara

Penyerahan Penghargaan untuk Para Guru Warnai Upacara HGN ke-79 di Aceh Utara

Aceh Utara, Buana.News – Pemberian penghargaan untuk puluhan guru dan kepala sekolah berprestasi mewarnai kegiatan memperingati Hari Guru Nasional (HGN) ke-79 jajaran Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Senin, 25 November 2024.

Puncak peringatan HGN berupa gelar upacara berlangsung di Lapangan Landing, Kecamatan Lhoksukon dan diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan pelajar dan siswa, para guru, organisasi profesi guru, pejabat Forkopimda Aceh Utara, para Kepala SKPK, dan ASN lainnya.

Penyerahan penghargaan kepada insan pendidikan berlangsung seusai pelaksanaan upacara, dilakukan langsung oleh Penjabat Bupati Dr Mahyuzar, MSi, turut didampingi oleh Pj Sekda Aceh Utara Dayan Albar, SSos, MAP, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jamaluddin, SSos, MPd, dan Kepala Cabdin Pendidikan Aceh Kabupaten Aceh Utara Ahmad Yamani, MPd.

Bertindak sebagai pembina upacara adalah Penjabat Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar, MSi, pelaksanaan upacara berlangsung khidmat dan lancar. Perwira upacara Sofyan, SIP, dan pemimpin upacara M Ali, SPd, MPd. Juga menampilkan Aubade dari PC PGRI Kecamatan Sawang, serta penampilan grup drumband dari siswa SMAN 1 Cot Girek.

Dalam amanatnya sebagai pembina upacara, Pj Bupati Mahyuzar membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar Dan Menengah Abdul Mu’ti. Antara lain menyebutkan Hari Guru tahun ini mengambil tema Guru Hebat Indonesia Kuat. Tema tersebut memiliki tiga makna.

Pertama, penegasan tentang arti dan kedudukan penting para guru. Sesuai Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14/ 2005, guru adalah pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, membimbing, dan menilai hasil belajar para murid.
Kedua, guru tidak hanya berperan sebagai agen pembelajaran, tetapi juga agen peradaban.

Para guru berperan mendidik para murid sehingga memiliki kecerdasan, ketrampilan dan karakter yang mulia. Ketiga, guru menentukan kualitas sumber daya manusia, generasi bangsa yang melanjutkan perjuangan dan bertanggung jawab memajukan Bangsa dan Negara. Guru yang hebat menentukan kualitas pembelajaran, kualitas kelulusan dan kualitas sumber daya manusia.

Dikatakan, sejalan dengan vsisi pendidikan bermutu untuk semua, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berusaha meningkatkan kualitas para guru melalui tiga program prioritas. Pertama, pemenuhan kualifikasi guru. Terdapat ratusan ribu guru yang belum berpendidikan Diploma IV atau Strata 1. Secara bertahap melanjutkan studi ke jenjang pendidikan D-IV / S-1.

Kedua, meningkatkan kompetensi guru tidak terbatas pada kompetensi akademik, pedagogik, moral dan sosial, tetapi juga kewirausahaan dan kepemimpinan melalui berbagai pelatihan. Dalam rangka memperkuat pendidikan karakter dan akhlak mulia, Kementerian mulai memberikan pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai bagi para guru kelas dan guru bidang studi.

Ketiga, Kementerian berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi, baik bagi guru ASN, PNS dan PPPK, maupun non-ASN. Dengan peningkatan kesejahteraan, para guru diharapkan dapat meningkatkan dedikasi dan kualitas pembelajaran. Kementerian juga berusaha menjamin keamanan para guru agar dapat bekerja dengan tenang dan terbebas dari segala bentuk intimidasi dan tindakan kekerasan oleh siapapun.

Guru juga tidak seharusnya melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun. Terkait perlindungan guru, Kemendikdasmen akan menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan Kepolisian Negara RI yang di dalamnya memuat kesepakatan agar masalah-masalah kekerasan dalam pendidikan diselesaikan secara damai dan kekeluargaan atau restorative justice sehingga guru tidak menjadi terpidana. Pada kesempatan itu, Pj Bupati Mahyuzar juga menegaskan kembali tentang netralitas ASN.

“Perlu saya sampaikan dan ingatkan kembali dalam upacara pagi ini, bahwa kita semua sebagai PNS, ASN, Non-ASN dan PPPK, kita semua wajib menjaga netralitas pada Pilkada serentak tahun 2024 ini. Netralitas berarti tidak berpihak, dengan arti tidak ikut dan tidak membantu salah satu pihak, dalam hal ini kontestan, baik Parpol, maupun kepala daerah”.

Adapun jenis sanksi bagi ASN yang melanggar netralitas diatur dalam PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Sanksinya dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu, hukuman disiplin sedang berupa : pertama, penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun, kedua, penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun, dan ketiga, pPenurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun.

Sedangkan hukuman disiplin berat yaitu, pertama, penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun, kedua, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, ketiga, pembebasan dari jabatan, dan keempat, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.

“Untuk itu, saya harapkan kepala seluruh Bapak/Ibu guru PNS, ASN, Non-ASN dan PPPK Aceh Utara tidak terlibat dalam politik praktis pada agenda Pilkada tahun 2024 ini, bijak dalam ber-medsos, tidak melakukan like dan coment, apalagi mengunggah foto atau video yg berhubungan dengan pasangan tertentu dalam Pilkada tahun 2024,” harap Mahyuzar.

Usai gelar upacara, Pj Bupati Mahyuzar didampingi oleh Pj Sekda Aceh Utara Dayan Albar, SSos, MAP, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jamaluddin, SSos, MPd, dan Kepala Cabdin Pendidikan Aceh Kabupaten Aceh Utara Ahmad Yamani, MPd, berkenan menyerahkan penghargaan kepada puluhan guru dan Kepala Sekolah berprestasi yang selama ini mengabdi dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara.

Guru berprestasi tingkat SD tercatat atas nama Isma Suarni (SDN 1 Syamtalira Bayu), Azizah, SPd (SDN 2 Lhoksukon), Sulardi, SPd.SD (SDN 16 Cot Girek), Nur Fauzi, SPd (SDN 8 Baktiya Barat), Zulfikar, SPd (SDN 9 Meurah Mulia), Mislia, SPd (SDN 25 Sawang) dan Novita Sari, SPd (SDN 7 Tanah Jambo Aye).

Sedangka guru berprestasi tingkat SMP, masing-masing Eka Aida, SPd (SMPN 2 Nisam Antara) merupakan guru penggerak perubahan, Safriani, SPd (SMPN 1 Meurah Mulia) guru inovator pendidikan, Nur Atmi, SPd (SMPN 1 Matangkuli) guru penggerak perubahan, Afidah, SPd ( SMPN 1 Syamtalira Bayu) guru semangat tanpa henti, dan Ummi Habibah, SPd (SMPN 1 Matangkuli) guru semangat tanpa henti.

Selain itu, juga diberikan penghargaan untuk para kepala sekolah berprestasi, dengan rincian sebanyak 17 orang Kepsek SD dan sebanyak 12 orang Kepsek SMP. Mahyuzar juga menyerahkan penghargaan kepada para guru penulis/pengarang dari berbagai tingkatan sekolah.

Dalam rangkat Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-79 panitia juga menggelar aneka perlombaan olahraga dan seni.

Penyerahan hadiah untuk para pemenang yang berasal dari berbagai komunitas pendidikan dilakukan usai pelaksanaan upacara. Pada kesempatan itu juga diserahkan secara simbolis Kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk insan pendidikan sebagai entitas perlindungan dalam bekerja.

Pj Bupati Mahyuzar juga menyerahkan secara simbolis penerima manfaat klaim BPJS Ketenagakerjaan kepada keluarga guru yang meninggal dunia.
Secara terpisah, Pj Bupati Mahyuzar menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi para guru dan pendidik yang telah mengabdi sepenuh hati dan tulus terhadap pembangunan pendidikan di daerah ‘Bumi Malikussaleh’.

“Dedikasi dan pengabdian yang tulus dari para guru sangat penting dan bermakna bagi kami dalam membangun daerah ini, menyiapkan Generasi Emas, membawa kejayaan Aceh Utara pada masa depan,” ungkap Mahyuzar.