Beranda Nasional Pemerintah Pusat Tanggap Bencana, Wapres dan Kepala BNPB Tinjau Lokasi Terdampak di...

Pemerintah Pusat Tanggap Bencana, Wapres dan Kepala BNPB Tinjau Lokasi Terdampak di Sukabumi

Foto: Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M. mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau Jembatan Cidadap yang putus akibat banjir di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (8/3). (Foto: Bidang Komunikasi Kebencanaan)

Jakarta, Buana.News – Pemerintah terus mengintensifkan upaya tanggap darurat terhadap bencana banjir dan longsor di Sukabumi. Hingga Jumat (7/3) pukul 18.00 WIB, BNPB mencatat bencana ini telah menyebabkan 125 kepala keluarga (229 jiwa) mengungsi akibat banjir, serta 32 kepala keluarga (99 jiwa) terdampak tanah longsor.

Jumlah korban jiwa tercatat tiga orang meninggal dunia dan lima orang masih dinyatakan hilang. Selain itu, sejumlah bangunan rumah warga mengalami kerusakan.

Dalam upaya percepatan pemulihan, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M. meninjau lokasi terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu pagi (8/3).

Salah satu lokasi utama yang dikunjungi adalah Jembatan Cidadap di Kecamatan Simpanan, jembatan tersebut putus akibat terjangan banjir pada Kamis (6/3).

Jembatan Cidadap merupakan infrastruktur vital yang menghubungkan Desa Cidadap dan Desa Loji. Hingga saat ini, warga masih berusaha melewati jembatan tersebut dengan cara menurunkan dan menaikkan kendaraan roda dua menggunakan tali tambang. Beberapa warga juga bergotong royong untuk memperbaiki konstruksi penopang jembatan yang amblas akibat derasnya arus banjir.

Dalam kunjungan ini, Wapres dan Kepala BNPB memberikan bantuan simbolis kepada warga terdampak. Bantuan yang disalurkan BNPB berupa 100 paket sembako, 50 paket alat kebersihan, 50 hygiene kit, 100 matras, 100 paket makanan siap saji, serta satu unit tenda pengungsi.

Selain meninjau Jembatan Cidadap, Wapres dan Kepala BNPB juga diagendakan untuk mengunjungi wilayah terdampak banjir di Sas 2 Kampung Gumelar, Kelurahan Pelabuhan Ratu.

Sementara itu, tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas masih terus melakukan pencarian dan pertolongan bagi korban yang belum ditemukan. Pemerintah daerah juga terus berupaya dalam penanganan tanggap darurat guna membantu warga yang terdampak.

Berdasarkan data terbaru per 7 Maret 2025 pukul 18.00 WIB, banjir telah melanda 12 desa di 9 kecamatan, sementara longsor terjadi di 30 desa yang tersebar di 22 kecamatan. Pemerintah pusat melalui BNPB terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat pemulihan pasca-bencana dan memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan yang diperlukan.