Beranda Dunia Korban Gempa Dahsyat Myanmar Bertambah, 1.644 Orang Tewas

Korban Gempa Dahsyat Myanmar Bertambah, 1.644 Orang Tewas

Foto: Pekerja membawa korban luka di dekat lokasi bangunan yang runtuh setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Myanmar bagian tengah, pada Jumat (28/3) di Bangkok, Thailand. (REUTERS/Ann Wang)

Buana.News – Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Myanmar terus bertambah, mencapai 1.644 orang, sementara 3.408 lainnya mengalami luka-luka. Informasi ini disampaikan oleh junta militer Myanmar pada Sabtu (29/3/2025), sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Dalam pernyataannya, tim informasi junta mengungkapkan bahwa setidaknya 139 orang masih dinyatakan hilang pasca-gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang negara tersebut pada Jumat (28/3). Sebelumnya, junta melaporkan bahwa jumlah korban tewas telah melampaui 1.000 orang sebelum angka terbaru diumumkan.

Gempa bumi ini menyebabkan kehancuran besar di berbagai wilayah Myanmar. Infrastruktur utama, termasuk jalan-jalan dan gedung bertingkat, mengalami kerusakan parah. Monumen-monumen keagamaan juga roboh akibat guncangan yang kuat.

Guncangan dari gempa tersebut bahkan dirasakan hingga Bangkok, Thailand, yang berjarak hampir 1.000 kilometer dari episentrum. Sebuah gedung pencakar langit setinggi 33 lantai yang sedang dibangun di kota tersebut dilaporkan runtuh akibat getaran yang dahsyat.

Menurut analisis dari United States Geological Survey (USGS), episentrum gempa terletak sekitar 16 kilometer dari pusat Kota Mandalay, yang berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa. Gempa ini menjadi salah satu dari tiga gempa terbesar yang pernah terjadi di kawasan tersebut dalam satu abad terakhir.

Tak lama setelah gempa utama, gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,7 terjadi sekitar 11 menit kemudian. Para ahli menyebutkan bahwa gempa susulan ini merupakan yang pertama dari serangkaian gempa besar yang mengguncang wilayah tersebut setelah gempa utama.

Tim penyelamat masih berusaha mencari korban di bawah reruntuhan bangunan yang roboh. Pihak berwenang terus berkoordinasi untuk menyalurkan bantuan bagi korban yang terdampak, sementara rumah sakit kewalahan menangani ribuan korban luka-luka.

Pemerintah Myanmar telah meminta bantuan kemanusiaan dari berbagai negara dan organisasi internasional guna mempercepat proses evakuasi serta pemulihan infrastruktur yang rusak akibat bencana ini.

Sumber: CNBC Indonesia