Aceh Utara, Buana.News – Sejumlah wali murid mengeluhkan ketidakhadiran Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, yang disebut kerap tidak masuk pada hari Jumat dan Sabtu. Kondisi ini dinilai mengganggu pelayanan administrasi sekolah, terutama bagi alumni yang membutuhkan legalisasi ijazah.
Keluhan ini pertama kali disampaikan oleh salah seorang wali murid kepada Buana.News saat berbincang santai di sebuah kantin di kantor pemerintahan di kawasan Landeng, Kabupaten Aceh Utara, pada awal Mei 2025.
Ia mengaku sempat datang ke sekolah pada Jumat di bulan Maret lalu untuk melegalisasi ijazah anaknya, namun proses tersebut baru bisa dilakukan pada hari Senin karena kepala sekolah tidak berada di tempat.
“Saya datang ke sekolah pada hari Jumat di Bulan Maret untuk meleges ijazah anak saya, namun baru selesai pada Senin karena Kepsek tidak hadir pada akhir pekan,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Menurut pengakuannya, ketidakhadiran kepala sekolah pada dua hari tersebut menimbulkan hambatan administratif. Hal ini cukup merugikan masyarakat, khususnya bagi alumni yang membutuhkan ijazah untuk keperluan melamar pekerjaan, atau melanjutkan pendidikan, serta administrasi lainnya.
“Kalau datang pada Jumat atau Sabtu dan kepala sekolah tidak ada, ijazah tidak bisa dileges. Saya sendiri mengalami hal itu,” tambahnya.
Warga tersebut berharap media melakukan investigasi lapangan dan mempublikasikan temuan tersebut agar menjadi bahan evaluasi bagi pemangku kebijakan, khususnya Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Utara.
“Hal seperti ini perlu dievaluasi dan dipublikasikan agar menjadi perhatian Cabang Dinas Pendidikan Aceh Utara,” ujarnya lagi.
Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Buana.News melakukan penelusuran langsung ke sejumlah SMA dan SMK di Kecamatan Dewantara dan Muara Batu sejak Sabtu, 17 Mei hingga 24 Mei 2025. Hasilnya, benar bahwa Kepala SMKN 1 Dewantara tidak berada di sekolah pada hari Sabtu.

Pada Sabtu, 24 Mei 2025, tim juga mengunjungi SMKN 1 Muara Batu. Kondisi serupa terjadi, kepala sekolah tidak ditemukan di lokasi hingga siang hari. Upaya konfirmasi dilakukan melalui sambungan telepon, namun belum berhasil hingga berita ini diturunkan. Kepala sekolah yang bersangkutan belum memberikan tanggapan atas panggilan telpon dari awak media.