Buana.News – Kuku bergaris sering kali dianggap sepele, tetapi kondisi ini bisa menjadi indikator kesehatan tubuh. Garis pada kuku dapat muncul secara vertikal atau horizontal dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Meskipun sebagian besar tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai, terutama jika disertai keluhan lain seperti perubahan warna, nyeri, atau kuku rapuh.
Berikut beberapa penyebab umum kuku bergaris yang perlu diperhatikan:
1. Pengikisan Kuku Akibat Kebiasaan Sehari-hari
Paparan air, penggunaan kuteks, serta zat kimia seperti alkohol dan deterjen dapat menyebabkan kuku terkikis dan membentuk garis. Selain itu, kebiasaan menggigit kuku atau sering menjalani perawatan seperti manicure dan pedicure juga bisa memperburuk kondisi ini. Jika tidak disertai rasa sakit atau infeksi, kondisi ini biasanya akan membaik setelah faktor pemicunya dihindari.
2. Penuaan Alami
Seiring bertambahnya usia, produksi keratin pada kuku melambat, menyebabkan munculnya garis vertikal yang sering disebut “ridge”. Ini adalah bagian alami dari proses penuaan dan tidak berbahaya, meskipun bisa membuat kuku terlihat lebih rapuh.
3. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan zat besi, folat, zinc, atau biotin dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh dan bergaris. Selain itu, kadar protein albumin yang rendah dalam darah juga dikaitkan dengan garis-garis putih pada kuku, yang dikenal sebagai Muehrcke’s lines.
4. Infeksi Jamur
Infeksi jamur dapat membuat kuku berubah warna, menebal, dan terlihat bergaris. Biasanya, kondisi ini dimulai dengan bintik putih atau kuning kecokelatan di bawah kuku, yang kemudian menyebar dan menyebabkan kuku menjadi rapuh.
5. Melanoma
Melanoma, salah satu jenis kanker kulit, dapat muncul di bawah kuku dalam bentuk garis hitam vertikal. Meskipun jarang terjadi, kondisi ini perlu diwaspadai, terutama jika garis tersebut semakin melebar atau disertai dengan perubahan pada jaringan kuku.
6. Psoriasis Kuku
Psoriasis tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat mempengaruhi kuku. Gejalanya meliputi kuku yang tampak cekung, berubah warna menjadi kekuningan atau kecokelatan, serta munculnya garis-garis halus.
7. Penyakit Arteri Perifer
Gangguan pada aliran darah ke tungkai dan lengan dapat menyebabkan kuku kekurangan oksigen, sehingga tampak pucat dan bergaris. Penyakit ini sering disertai dengan gejala lain seperti kesemutan atau nyeri pada tungkai.
8. Gangguan Tiroid
Baik hipertiroid maupun hipotiroid dapat memengaruhi kesehatan kuku. Gejala tambahan yang dapat muncul termasuk detak jantung tidak teratur, gangguan tidur, pembengkakan di leher, dan sensitivitas terhadap suhu.
9. Penyakit Ginjal
Munculnya garis putih pada kuku bisa menjadi tanda gangguan fungsi ginjal. Penderita biasanya juga mengalami gejala lain seperti pembengkakan tubuh, kelelahan, dan perubahan frekuensi buang air kecil.
10. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa obat, seperti antibiotik dan kemoterapi, dapat menyebabkan garis-garis pada kuku. Hal ini terjadi karena obat-obatan tersebut memengaruhi pertumbuhan sel di bawah kuku.
Cara Mengatasi Kuku Bergaris
Untuk menjaga kesehatan kuku, penting untuk menghindari pemicu seperti bahan kimia berbahaya, serta memastikan asupan nutrisi yang cukup. Jika kuku bergaris disertai dengan gejala lain atau tidak membaik dalam waktu lama, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Menjaga pola hidup sehat dan merawat kuku dengan baik dapat membantu mengurangi risiko kuku bergaris dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Sumber: Tribratanews