Beranda Nasional Kementerian PANRB Dukung Delapan Inovasi Pelayanan Publik Indonesia untuk UNPSA 2026

Kementerian PANRB Dukung Delapan Inovasi Pelayanan Publik Indonesia untuk UNPSA 2026

Jakarta, Buana.News – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) memberikan pendampingan kepada delapan inovasi pelayanan publik terbaik Indonesia yang terpilih untuk mewakili Indonesia dalam ajang United Nations Public Service Awards (UNPSA) 2026.

Keikutsertaan Indonesia dalam UNPSA tersebut, bertujuan untuk menunjukkan bahwa inovasi pelayanan publik di Indonesia pantas mendapatkan pengakuan global.

Pendampingan ini dilakukan berdasarkan hasil identifikasi dari Top Inovasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2014-2023, yang menyaring inovasi dari kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang dinilai paling sesuai dengan kategori UNPSA serta memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Pada Kick-off Meeting Pendampingan UNPSA 2026 yang digelar secara virtual pada Rabu (12/02/2025), Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Otok Kuswandaru menekankan pentingnya persiapan matang dan strategi yang tepat agar Indonesia dapat meraih penghargaan tersebut. Menurut Otok, para inovator harus mampu merancang narasi yang kuat untuk setiap inovasi agar dapat memenuhi kriteria dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Dengan dukungan mentor, pakar, dan praktisi, Kementerian PANRB berkomitmen memberikan pendampingan intensif agar inovasi dapat disempurnakan dan siap untuk bersaing di tingkat internasional,” jelas Otok, seperti dilansir dari menpan.go.id.

UNPSA merupakan ajang penghargaan internasional yang diselenggarakan oleh PBB untuk menghargai inovasi dalam pelayanan publik. Aspek yang dinilai mencakup kebaruan ide, dampak, serta kemampuan inovasi tersebut untuk beradaptasi dan diterapkan di berbagai konteks.

Otok memaparkan tiga tujuan utama pendampingan yang diberikan oleh Kementerian PANRB. Pertama, penguatan substansi inovasi agar sesuai dengan standar global dan menunjukkan dampak signifikan terhadap pelayanan publik. Kedua, menghasilkan dokumen argumentasi yang efektif dan dapat dikomunikasikan dengan baik dalam proses seleksi. Ketiga, mendorong keberlanjutan serta potensi replikasi inovasi di tingkat nasional dan internasional.

“Tujuan kami bukan hanya untuk memenangkan penghargaan, tetapi juga untuk membangun budaya inovasi berkelanjutan di pemerintahan,” tegasnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PANRB Ajib Rakhmawanto menambahkan bahwa pendampingan akan dilakukan secara bertahap. Prosesnya dimulai dari penyusunan proposal oleh para inovator, yang kemudian akan direviu oleh tim pendamping.

“Diharapkan proposal yang dihasilkan dapat menggambarkan inovasi terbaik Indonesia, sehingga kita bisa menorehkan prestasi yang membanggakan dalam UNPSA 2026,” pungkas Ajib.