Aceh Utara, Buana.News — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara mencatat peningkatan signifikan kasus Tuberkulosis (TBC) pada pertengahan tahun 2025. Hingga akhir Juni, sebanyak 1.139 penderita TBC tercatat, dengan 541 di antaranya merupakan kasus baru.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Utara, dr. Ferianto, SH, MH., mengungkapkan bahwa lonjakan kasus ini telah menjadi perhatian serius. Pemerintah pusat juga telah menginstruksikan pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, khususnya dalam penanganan TBC.
“Dari total kasus TBC yang tercatat, sebanyak 94 persen atau 1.139 pasien saat ini sedang dalam proses pengobatan. Kami terus berupaya memberikan layanan terbaik di seluruh kecamatan,” jelas dr. Ferianto saat ditemui pada Senin, 30 Juni 2025.
Menurutnya, sebagian kecil penderita tidak tercakup dalam layanan pengobatan karena sejumlah faktor, seperti meninggal dunia sebelum sempat mendapatkan perawatan, atau memilih menolak pengobatan.
Tuberkulosis sendiri merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menyerang paru-paru. Penularannya yang cepat membuat penyakit ini menjadi salah satu fokus utama penanganan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Sebagai bentuk respons, Dinas Kesehatan Aceh Utara menggencarkan sosialisasi, deteksi dini, serta memperkuat layanan pengobatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama di seluruh kecamatan.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk tidak takut memeriksakan diri dan rutin menjalani pengobatan. Semakin cepat dideteksi dan diobati, peluang sembuh juga semakin besar,” tambah dr. Ferianto.
Peningkatan kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak, khususnya masyarakat, untuk lebih waspada terhadap gejala TBC dan segera berkonsultasi ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat bila mengalami batuk berkepanjangan, sesak napas, atau penurunan berat badan drastis. (ADV).
