Aceh Besar, Buana.News – Aceh Besar berduka atas kepergian salah satu tokoh terbaiknya, H. Karimun Usman. Politisi senior PDI-P yang lahir di Gampong Blang Mee, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, ini meninggal dunia pada Sabtu (14/12/2024) sekitar pukul 02.20 WIB.
Kabar duka tersebut segera menyebar melalui berbagai platform media sosial, kepergiannya menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga, sahabat, dan masyarakat Aceh Besar.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, menyampaikan belasungkawa atas nama Pemkab Aceh Besar, keluarga, serta secara pribadi. Iswanto mengungkapkan bahwa almarhum Karimun Usman merupakan tokoh yang sangat peduli terhadap pembangunan di tanah kelahirannya, Aceh Besar.
“Atas nama Pemkab Aceh Besar, pribadi, dan keluarga, kami mengucapkan duka cita yang mendalam. Semoga almarhum diterima di sisi Allah dan diampuni segala dosa-dosanya. Kami juga berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” ujar Iswanto.
Secara pribadi, Iswanto menyatakan bahwa ia sangat menghormati sosok almarhum yang dikenal aktif menjalin silaturrahmi hingga akhir hayatnya. “Saya banyak menerima masukan dari beliau, yang tidak hanya memberikan ide-ide untuk pembangunan, tapi juga terlibat langsung dalam berbagai proyek pembangunan di Aceh Besar. Terakhir, kami bertemu saat mendampingi Pj Gubernur Aceh, Safrizal, dalam kunjungan kerja ke Kecamatan Lhoong sekitar sebulan lalu. Beliau juga hadir beberapa hari lalu dalam acara ceramah Maulid Raya di Kota Jantho, di mana kami duduk berdampingan,” kata Iswanto mengenang.
Karimun Usman, yang lahir pada 12 Maret 1943 di Blang Mee, Lhoong, menghembuskan napas terakhir di ruang ICU RS Muda Sedia, Kualasimpang, Aceh Tamiang. Ia dikenal sebagai seorang yang berjasa dalam pembangunan Aceh, termasuk perannya sebagai Komisaris PLTU Aceh Tamiang.
Jenazah almarhum akan diterbangkan ke Jakarta Selatan melalui Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu pagi (14/12/2024).
Mengenang Sosok Karimun Usman
Karimun Usman memiliki perjalanan panjang dalam dunia politik dan pemerintahan. Ia menjabat sebagai Ketua PDIP Aceh periode 2015-2020 dan dikenal sebagai seorang pemimpin yang berdedikasi. Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala pada 1967, Karimun bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Pada 1966, ia terpilih sebagai Ketua PNI Anak Cabang Khusus Cot Girek, Aceh Utara.
Karimun juga aktif dalam dunia politik nasional. Pada 1971, ia mengikuti kampanye PNI bersama Guntur Soekaroputra di Senayan, Jakarta. Sebelum terjun ke politik, Karimun meniti karir di dunia profesional, dimulai dengan menjadi Kepala Seksi Jalan dan Jembatan di Pabrik Guia Cot Girek pada 1965. Kemudian, ia bergabung dengan Direktorat Jenderal Air, Departemen Pekerjaan Umum, dari 1969 hingga 1999. Dedikasinya di sektor publik ini membuahkan berbagai penghargaan.
Selain itu, Karimun pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan pada periode 1999-2004 dan menjabat sebagai Ketua PDIP Aceh selama dua periode. Dedikasinya yang luar biasa terhadap pembangunan dan kesejahteraan rakyat Aceh menjadikannya salah satu tokoh penting dalam sejarah politik daerah ini.