Lhokseumawe, Buana.News – Kota Lhokseumawe kembali menggelar Lhokseumawe Marching Band Competition (LMBC) yang berlangsung selama tiga hari, dari 1 hingga 3 November 2024 di Lapangan Jenderal Sudirman, Lhokseumawe.
Kompetisi ini diikuti oleh 12 sekolah dari berbagai tingkatan yang berasal dari Banda Aceh, Aceh Besar, Kabupaten Bireuen, dan tuan rumah Lhokseumawe. Tiga kategori utama dipertandingkan, yaitu Marching Show, Drum Battle, dan Color Guard Contest, dengan total hadiah mencapai Rp 72 juta.
Kompetisi tahun ini semakin menarik dengan keikutsertaan beberapa peserta dari Lhokseumawe yang sebelumnya berhasil mengharumkan nama Aceh di ajang PON 2024, dengan perolehan medali emas dan perak.
Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota Lhokseumawe, A. Hanan SP, MM, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya LMBC. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan berkembang sebagai wadah untuk menggali kreativitas seni para peserta di bidang marching band.
“Kompetisi ini bukan hanya sekadar mencari yang terbaik, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi dan hubungan antar-sekolah dari berbagai daerah,” ujar Hanan.
Selain itu, Hanan juga menekankan pentingnya kekompakan dan kedisiplinan dalam organisasi marching band. “Marching band adalah perpaduan antara disiplin dan seni. Diharapkan melalui kegiatan ini, para peserta bisa tumbuh menjadi generasi muda yang kreatif, disiplin, dan memiliki jiwa kepemimpinan,” tambahnya.
Marching band di Aceh menunjukkan perkembangan positif dalam satu dekade terakhir. Minat siswa terhadap kegiatan ini terus meningkat, terlihat dari banyaknya sekolah yang kini memiliki organisasi marching band dan rutin berpartisipasi dalam berbagai kompetisi.
“Tren positif ini sangat kita apresiasi. Marching band bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler, tetapi juga wadah bagi anak-anak muda untuk menyalurkan kreativitas dan mengembangkan potensi diri,” ungkap Hanan.
Marching band memiliki manfaat luas bagi para siswa, mulai dari meningkatkan kemampuan musik, melatih disiplin, kerja sama, hingga kepemimpinan. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menjadi sarana memperkenalkan budaya daerah kepada masyarakat.