Takengon, Buana.News – Upaya dalam mencegah kekerasan terhadap anak dan gender bagi perempuan dalam konteks islam di Aceh, Islamic Relief Indonesia berkerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( PPPA) Provinsi Aceh bersama Flower Aceh gelar pelatihan.
Kegiatan itu direncanakan akan berlangsung selama 4 hari, terhitung sejak 18 – 21 Desember 2023 di Kota dingin Takengon.
Pelatihan itu diikuti oleh peserta dari kalangan pemangku kepentingan dan tokoh agama dari berbagai daerah, diantaranya dari Aceh Utara, Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya, dan Aceh Barat.
Panitia pelatihan juga memberikan tempat untuk berdiskusi serta mengikuti simulasi praktek langsung, terkait gender dan perlindungan anak dalam konteks islam.
Koordinator Islamic Relief Indonesia, Rizky Mohammad menjelaskan pelatihan tersebut menggunakan Metodologi Channel Of Hope atau Saluran Harapan merupakan hasil kolaborasi antara Islamic Relief dan Wahana Visi Indonesia.
“Metode yang bersifat Fasilitatif dan interaktif, para peserta dapat berbagi pandangan tentang gender dan kekerasan terhadap anak, pengalaman, dalam pandangan islam.” Kata Rizky
Untuk itu, pelatihan ini dapat memberikan pemahaman komprehensif dan holistik tentang gender dan perlindungan anak, agar menjadi perubahan di masyarakat nantinya. Ujar Rizky dalam keterangan yang diterima media ini. Jum’at (22/12/2023)
Tambahnya, pelatihan ini adalah program dari EMPOWER (Emancipatori Mobilitasion Through Participation, Ownerchip Womens Engagement and Resilince) yang dilaksanakan oleh Islamic Relief Indonesia untuk pencegahan, kesadaran dan advokasi terkait isu – isu kekerasan gender dan anak di Aceh.
Sebelumnya, angka kekerasan gender dan anak tinggi di Indonesia termasuk Aceh, menurut surve Komisi Nasional Anti Kekerasan Perempuan ( Komnas Perempuan) Tahun 2022 terdapat lebih dari 457.896 kasus terlapor di Indonesia.
Sementara dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI) pada tahun 2023 semakin tinggi mencapai 4000 kasus, ia menyoroti kasus kekerasan seksual terhadap anak di lingkungan pendidikan.
Adapun data dari Dinas PPPA Provinsi Aceh kekerasan gender dan anak meningkat setiap tahun terhadap lingkungan pendidikan semakin meningkat.
Oleh sebab itu, Islamic Relief Indonesia bekerjasama dengan PPPA Provinsi Aceh dan Flower Aceh untuk meningkatkan kesadaran, pencegahan, dan advokasi terkait kekerasan gender dan anak kepada pemangku kepentingan.
“Dengan adanya pelatihan ini pemangku meningkatkan kesadaran dan pencegahan kepada masyarakat di daerah”. Imbuh Rizky
Kekinian, membangun kemitraan aliansi, pengembangan dan penguatan kapasitas dan advokasi dan bimbingan kepada pemangku kepentingan kepada masyarakat luas .(Dani)