Beranda Aceh Utara Dukung Program Traktor Gratis 2026, GEPEUBUT Minta Transparansi dan Keterlibatan Petani Muda

Dukung Program Traktor Gratis 2026, GEPEUBUT Minta Transparansi dan Keterlibatan Petani Muda

Foto: Ketua GEPEUBUT Aceh, Zulfikar Mulieng, S.P., M.Si.

Aceh Utara, Buana.News — Gerakan Pemuda Berusahatani (GEPEUBUT) Aceh menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang akan mengalokasikan 500 unit traktor untuk digunakan secara gratis oleh petani mulai 2026.

Organisasi tersebut juga menyerukan mekanisme pendistribusian yang transparan serta keterlibatan aktif petani muda dalam pelaksanaannya.

Kebijakan tersebut pertama kali diumumkan oleh Bupati Aceh Utara, Ismail Ajalil, saat menyampaikan laporan 100 hari kerja pada Rabu, 28 Mei 2025.

Pemerintah daerah penyediaan traktor gratis bertujuan untuk mendorong modernisasi pertanian, meningkatkan produktivitas lahan, serta mengurangi ketergantungan petani terhadap tenaga kerja manual dan biaya produksi tinggi.

Ketua GEPEUBUT Aceh, Zulfikar Mulieng, S.P., M.Si., menilai kebijakan tersebut sebagai langkah progresif yang patut diapresiasi. “Ini bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian lokal secara efisien dan berkelanjutan,” ungkap Zulfikar.

GEPEUBUT menekankan bahwa kunci keberhasilan program tersebut terletak pada sistem pendistribusian yang adil, tata kelola peminjaman alat yang akuntabel, serta keterlibatan langsung kelompok tani, khususnya petani muda.

Organisasi ini meminta agar Pemkab Aceh Utara menyusun sistem berbasis digital dan terjadwal, sehingga traktor dapat digunakan secara bergilir dan efisien antar kelompok tani.

Selain itu, GEPEUBUT mengusulkan adanya pelatihan teknis untuk operator dan mekanik dari kalangan pemuda tani agar pemanfaatan alat dapat optimal dan berkelanjutan.

GEPEUBUT mendorong keterlibatan lintas sektor, mulai dari perguruan tinggi, koperasi tani, Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) hingga lembaga pelatihan untuk memperkuat ekosistem pendukung program.

“Jangan sampai niat baik ini terganjal birokrasi atau minimnya keterlibatan petani. GEPEUBUT siap menjadi mitra strategis untuk memastikan kebijakan ini benar-benar menyentuh kebutuhan petani di lapangan,” tegas Zulfikar.

Berdasarkan rencana pemerintah, program mulai dijalankan pada awal 2026 dengan pengadaan 500 unit traktor. Saat ini, Pemkab sedang menyusun mekanisme teknis dan penganggaran.

GEPEUBUT meminta pemerintah membuka dialog partisipatif sejak awal, melibatkan perwakilan petani dan kelompok muda agar implementasinya tidak menyimpang dari kebutuhan riil di lapangan.

Sebagai gerakan yang selama ini fokus pada regenerasi dan kemandirian petani, GEPEUBUT memandang program ini bukan hanya soal alat, melainkan bagian dari strategi jangka panjang ketahanan pangan dan revitalisasi sektor pertanian di Aceh.

GEPEUBUT menyatakan komitmennya untuk terus mengawal, mendukung, dan mengedukasi petani muda dalam setiap kebijakan yang berpihak kepada pertanian berkelanjutan.