Aceh Utara, Buana News – Pasangan suami istri Muhammad Idris (40) dan Suwaibah (30) bersama 3 orang anaknya selama 15 tahun terpaksa tinggal di gubuk tak layak huni. warga Desa Sangkelan, Kecamatan Bandar Baro, Kabupaten Aceh Utara tersebut merupakan keluarga yang di belenggu kemiskinan.
Pasangan suami istri tersebut terpaksa tinggal di gubuk tak layak huni dengan kondisi apa adanya. Kondisinya sangat memprihatikan, gubuk yang ditepatinya hanya berukuran 4×4 yang beralaskan lantai tanah, atap daun rumbia serta dinding dari terpal bambu dan pelepah rumbian yang sudah lapuk dan hampir ambruk. Sementara, 2 dari 3 orang anaknya masih di bangku sekolah dasar.
Muhammad Idris, pada Buana.News kamis 09 September 2024 mengatakan, dirinya hanya bekerja sebagai pemanjat pohon kelapa dengan upah 50 sampai 80 ribu/hari. Upah senbanyak itu didapatnya bila jasa panjatnya di pakai orang. Dan bila tidak dirinya terpaksa mengutang beras pada tetangga untuk menafkahi istri dan anak-anaknya.
“Sebelumnya saya pernah dimintai KTP oleh salah satu anggota DPR Aceh dari Partai SIRA, serta di janjikan tempat tinggal yang layak. Manun, seiring berjalannya waktu harapan itu tak kunjung datang hingga tahun 2024. Pernah saya konfirmasi beliau lewat pesan washapp, katanya rumah milik saya sudah selesai dibangun, tapi kenyataan kondisi masih seperti ini” ujar Idris.
Selain itu, dirinya juga berharap adanya perhatian dari pihak Pemerintah Aceh Utara terhadap kondisi miris yang sedang di alami keluargannya.
Sementara itu, Geuchik Gampong Sangkelan Muhammad Qusyasyi mengaku sangat prihatin dengan kondisi yang dialami Muhammad Idri. Namun, dirinya hanya bisa berharap meskipun bantuan dari Pemkab Aceh Utara belum ada tanda-tanda pemerataan untuk desa perdalaman dan orang yang benar-benar layak menerimanya.
“Saya berharap kepada anggota DPRK maupun DPRA, jika memamang data yang di ambil beberapa tahun lalu itu atas nama Muhammad Idris tolong bantuan tersebut diberikan tepat sasaran, kerena memang sangat layak keluarga ini untuk dibangun rumah layak huni. Begitu juga harapan saya kepada pemerintah Aceh Utara dan Kepala Baitul Mal untuk membantu Muhammad Idris karena dirinya sangat layak menerima rumah layak huni” punkasnya.