Beranda Daerah Buka Sosialisasi SPAB, Pj Wali Kota Ingatkan Potensi Bencana di Lhokseumawe

Buka Sosialisasi SPAB, Pj Wali Kota Ingatkan Potensi Bencana di Lhokseumawe

Lhokseumawe, Buana.News – Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe, A Hanan, SP, MM, secara resmi membuka kegiatan sosialisasi pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang digelar di Aula Setdako Lhokseumawe pada Rabu (11/9/2024).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah-sekolah di Kota Lhokseumawe dalam menghadapi berbagai jenis bencana, sekaligus meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa, guru, serta tenaga kependidikan terkait risiko bencana.

Sosialisasi ini dihadiri oleh 50 kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dan menghadirkan narasumber Jamjam Muzaki, S.Pd., M.KP, perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang membahas kebijakan terkait SPAB dan pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber) SPAB.

Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Lhokseumawe mengingatkan pentingnya membentuk SPAB mengingat posisi geografis Kota Lhokseumawe yang rawan terhadap berbagai bencana, seperti banjir, kebakaran, dan gempa bumi.

“Meskipun kita merasa aman saat ini, sejarah menunjukkan bahwa Lhokseumawe sering dilanda bencana, khususnya banjir dan kebakaran. Selain itu, potensi gempa bumi juga harus kita waspadai, mengingat posisi Lhokseumawe yang berada di jalur patahan Sumatera,” ujar A Hanan.

Ia juga menambahkan, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, dalam lima tahun terakhir, terjadi 300 hingga 400 kejadian bencana di Lhokseumawe.

“Dengan adanya SPAB, kami berharap sekolah-sekolah dapat berperan sebagai pusat informasi dan edukasi terkait kebencanaan, serta mampu melakukan mitigasi dan evakuasi secara mandiri,” tambahnya.

A Hanan juga berharap, pembentukan SPAB ini dapat menjadikan sekolah-sekolah di Lhokseumawe sebagai contoh bagi sekolah lainnya dalam meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana, sekaligus meminimalkan dampak negatif bencana terhadap proses belajar mengajar dan kehidupan siswa. (*).