Beranda Aceh Utara Terapkan Strategi DOTS, Plt Kadinkes Aceh Utara Optimis Tekan Angka Kasus TBC

Terapkan Strategi DOTS, Plt Kadinkes Aceh Utara Optimis Tekan Angka Kasus TBC

Aceh Utara, Buana.News — Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Dinas Kesehatan terus mengintensifkan upaya penanggulangan tuberkulosis (TBC) dengan menerapkan strategi Directly Observed Treatment, Short-course (DOTS).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM, M.Kes., menyatakan optimisme bahwa strategi ini mampu menekan angka penderita TBC secara signifikan di wilayah tersebut.

Strategi DOTS merupakan metode pengobatan TBC yang dikembangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam pelaksanaannya, pasien akan diawasi secara langsung oleh petugas kesehatan atau pengawas menelan obat (PMO) untuk memastikan obat dikonsumsi secara teratur dan tepat waktu selama masa pengobatan.

“Dengan penerapan DOTS, kami memastikan pasien benar-benar menjalani pengobatan hingga tuntas. Ini penting agar tidak terjadi resistensi obat dan proses penyembuhan berlangsung efektif,” ujar Jalaluddin kepada Buana.News, Senin, 7 Juli 2025.

Jalaluddin memaparkan bahwa strategi DOTS diterapkan karena memiliki sejumlah keunggulan. Di antaranya adalah meningkatkan kepatuhan pengobatan, di mana pasien diawasi secara langsung sehingga kecil kemungkinan menghentikan pengobatan di tengah jalan.

Selain itu, strategi ini juga dapat mencegah resistensi obat, sebab kepatuhan dalam mengonsumsi obat mencegah bakteri TBC berkembang menjadi kebal terhadap pengobatan. Keunggulan lainnya yaitu mengurangi penularan, karena menyembuhkan pasien berarti mengurangi risiko penularan kepada orang lain.

Selanjutnya, tambah Jalaluddin, DOTS memiliki efektivitas tinggi, sebagaimana hasil berbagai studi yang menunjukkan bahwa metode ini lebih efektif dibandingkan pengobatan tanpa pengawasan.

Dinas Kesehatan Aceh Utara telah membentuk tim pengawasan khusus untuk memastikan strategi ini berjalan secara optimal. Pengobatan dilakukan setelah pasien terdiagnosis TBC secara klinis maupun melalui pemeriksaan penunjang.

“Setelah terkonfirmasi, pasien akan mendapatkan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang tersedia di seluruh Puskesmas dan rumah sakit pemerintah. Kami juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit dan klinik swasta,” jelas Jalaluddin.

Petugas dari Puskesmas dan Dinas akan melakukan pemantauan intensif terhadap pasien. Bahkan, anggota keluarga serta orang-orang terdekat pasien turut diperiksa dan diberikan pengobatan apabila menunjukkan gejala serupa.

Selain OAT, pasien juga diberikan susu secara rutin untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama masa pengobatan. Pemeriksaan penunjang tetap dilakukan secara berkala guna mendeteksi penyakit penyerta yang berpotensi memperlambat proses penyembuhan.

“Dengan kolaborasi lintas sektor dan peran aktif masyarakat, kami yakin angka kasus TBC di Aceh Utara akan terus menurun,” pungkas Jalaluddin. (ADV).