Aceh Utara, Buana News — PT Pema Global Energi (PGE), yang beroperasi di bawah naungan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), menggelar aksi sosial di sekitar wilayah operasinya melalui kegiatan operasi katarak massal dan penyaluran santunan bagi anak yatim. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, sejak 8 hingga 10 Mei 2025, dan dipusatkan di Klinik CMC, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara.
Operasi katarak menyasar 100 warga yang mengalami gangguan penglihatan akibat katarak, yang berasal dari berbagai gampong di Aceh Utara. Sementara santunan anak yatim ditujukan untuk anak-anak dari tiga kecamatan yang berdekatan dengan area operasional PGE, yakni Syamtalira Aron, Tanah Luas, dan Nibong.
Sejumlah tokoh penting hadir dalam kegiatan sosial ini, termasuk Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, tokoh nasional Ibu Gaby Bakrie selaku inisiator kegiatan, Wakil Kepala BPMA, Wakil Bupati Aceh Utara, serta jajaran TNI/Polri seperti Danrem 011/Lilawangsa, Kapolres Aceh Utara dan Kapolres Lhokseumawe. Hadir pula Dandim 0103 Aceh Utara, Sekda Aceh Utara, Direktur Utama PT PEMA dan PT PGE, ulama kharismatik Aceh Waled Lapang, Kajari Lhoksukon, unsur Forkopimda, para kepala dinas, dan sejumlah camat.
Dalam sambutannya, Ibu Gaby Bakrie menekankan pentingnya kolaborasi perusahaan dan masyarakat sekitar. “Kami percaya bahwa dengan saling berbagi dan menyayangi, akan tercipta hubungan harmonis antara perusahaan dan masyarakat. Ini merupakan wujud nyata komitmen PGE dalam membangun kedekatan dengan warga sekitar,” ungkapnya.
Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah turut menyampaikan penghargaan terhadap langkah PGE dan Bakrie Amanah yang dinilai sangat berarti bagi kelompok masyarakat rentan. Ia berharap program serupa terus berlanjut.
“Ini bukan hanya sekadar aksi sosial biasa, tetapi bentuk konkret dari rasa tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Semoga ke depan, kegiatan seperti ini bisa menjangkau sektor lain seperti pendidikan, ekonomi, dan lingkungan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Wakil Kepala BPMA, Nizar Saputra, mengapresiasi kontribusi PGE dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menekankan bahwa keberadaan industri hulu migas di Aceh harus membawa dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“BPMA selalu mendorong para kontraktor untuk tidak hanya fokus pada pencapaian produksi migas nasional, tetapi juga aktif dalam program pengembangan masyarakat dan pelestarian lingkungan,” jelas Nizar.
General Manager PT PGE, Resha Ramadian, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang telah dijalankan PGE sejak mengambil alih Wilayah Kerja B pada 2021. Program-program tersebut mencakup pembagian sapi meugang menjelang Ramadhan, perbaikan infrastruktur publik, pelatihan keterampilan, pemagangan lulusan perguruan tinggi, dan dukungan untuk kelompok usaha masyarakat.
“Kami terus berkomitmen dalam mendampingi masyarakat agar bisa berkembang seiring dengan aktivitas industri migas di wilayah ini,” tutup Resha.