Aceh Utara, Buana.News – Penanganan Tuberkulosis (TBC) pada anak menjadi prioritas utama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara. Pemerintah daerah melalui Dinkes terus menggencarkan upaya pencegahan dan pengobatan TBC anak sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Dinas Kesehatan Aceh Utara saat ini tengah melakukan pengobatan intensif terhadap anak-anak yang terinfeksi TBC. Selain itu, kampanye imunisasi BCG terus digalakkan untuk mencegah penyebaran penyakit menular ini sejak dini.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, Jalaluddin, SKM., M.Kes., menegaskan bahwa penanganan TBC anak menjadi fokus pihaknya. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga medis melalui skoring TBC anak dan diagnosa langsung oleh dokter.
Menurut data terbaru dari Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) per Kamis, 17 Juli 2025, tercatat 72 kasus TBC anak di Kabupaten Aceh Utara. Data ini menjadi dasar bagi Dinkes untuk memperkuat intervensi medis dan edukasi kepada masyarakat.
Tingginya jumlah kasus TBC anak di Aceh Utara menjadi alasan utama penanganan ini dijadikan prioritas. Anak-anak termasuk kelompok rentan terhadap TBC dan membutuhkan penanganan medis yang spesifik agar tidak berdampak pada tumbuh kembang mereka.
Jalaluddin menjelaskan bahwa penanganan TBC pada anak berbeda dengan orang dewasa. Jika seorang anak baru terpapar namun belum menunjukkan gejala aktif, maka akan diberikan pengobatan pencegahan menggunakan isoniazid selama 9 bulan.
Namun, jika sudah menunjukkan gejala aktif, maka diberikan kombinasi isoniazid, pyrazinamid, dan rifampicin selama 2 bulan, kemudian dilanjutkan dengan isoniazid dan rifampicin selama 4 bulan.
Dosis dan jenis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) untuk anak juga disesuaikan dengan kondisi dan usia pasien.
Dinas Kesehatan Aceh Utara mengimbau para orang tua untuk aktif memberikan imunisasi BCG kepada anak-anak mereka dan segera memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan apabila menunjukkan gejala TBC, seperti batuk berkepanjangan, berat badan turun, dan demam yang tidak kunjung reda.
Di mana, Tuberkulosis masih menjadi salah satu tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Pencegahan dan deteksi dini, terutama pada anak-anak, sangat penting dilakukan untuk menekan angka penularan dan mencegah komplikasi serius.