Beranda Aceh Utara PHE NSO dan LPLHa Lakukan Restorasi Lanskap Cot Girek Bersama Pemkab Aceh...

PHE NSO dan LPLHa Lakukan Restorasi Lanskap Cot Girek Bersama Pemkab Aceh Utara

Penanaman pohon simbolis di Desa Blang Pante, Aceh Utara, sebagai bagian dari restorasi Lanskap Cot Girek. (Dok. PHE NSO)

Aceh Utara, Buana.News – PT Pertamina Hulu Energi North Sumatra Offshore (PHE NSO), bersama Lembaga Pembelaan Lingkungan Hidup dan HAM Aceh (LPLHa), Bappeda Aceh Utara, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, memulai program restorasi ekosistem di kawasan Lanskap Cot Girek, Aceh Utara, Selasa (29/4/2025).

Langkah tersebut diawali dengan penanaman pohon secara simbolis di lahan kritis Desa Blang Pante, Kecamatan Paya Bakong.

Kegiatan restorasi ini meliputi penanaman pohon pada area yang mengalami degradasi ekologis akibat alih fungsi lahan. Sebanyak 30 pohon ditanam pada tahap awal, terdiri dari mahoni, kayu putih, dan durian, dengan target jangka panjang mencapai 500 pohon.

Inisiatif ini melibatkan PHE NSO, bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1, bekerja sama dengan LPLHa, Bappeda Aceh Utara, BKSDA Aceh, serta masyarakat setempat.

Kegiatan itu juga merupakan kelanjutan dari pembentukan Unit Pengelola Gampong (UPG) di Blang Pante untuk menurunkan konflik gajah-manusia.

Mengapa restorasi dilakukan?
Manager PHE NSO, Heri Prayogo, menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

“Kami mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya pelestarian alam dan pengendalian lahan kritis. Diharapkan, kolaborasi ini memberi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.

Ia menuturkan, penanaman dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai pihak. Lokasi yang dipilih adalah kawasan dengan vegetasi penyangga minim dan rentan terhadap erosi. Selanjutnya, pemantauan dan perawatan pohon akan dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitas program penghijauan.

Selain itu, Direktur LPLHa, Nabhani, menyebut restorasi ini sebagai langkah strategis untuk memperbaiki ekosistem dan menjaga koridor pergerakan satwa liar, terutama gajah.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menjaga lingkungan. “Pemulihan lahan kritis bukan hanya soal menanam pohon, tetapi membangun kesadaran kolektif bahwa lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” ungkapnya.

PHE NSO merupakan bagian dari Pertamina Hulu Rokan Regional Sumatra, Subholding Upstream Pertamina, yang berfokus pada kegiatan eksplorasi dan produksi migas di wilayah lepas Pantai Selat Malaka, Aceh.

Program restorasi ini juga merupakan bentuk kontribusi perusahaan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s), khususnya poin 15: ekosistem daratan.