Home Nasional Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana Tanggal 22 Maret 2025

Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana Tanggal 22 Maret 2025

Foto : Situasi banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (21/3). (BPBD Kabupaten Kapuas Hulu).

Jakarta, Buana.News – Sejumlah bencana terpantau pada Jumat (21/3) dan pemutakhiran dampak bencana dari kejadian sebelumnya. Berikut ini perkembangan terkini yang menjadi catatan BNPB hingga Sabtu (22/3). Peristiwa hidrometeorologi masih mendominasi hingga saat ini.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., menjelaskan, banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pada Jumat (21/3), pukul 12.00 WITA.

Bencana itu berdampak pada empat kelurahan di empat kecamatan. BNPB mencatat satu warga meninggal dunia dan 100 lainnya mengungsi ke tempat aman. BPBD setempat masih melakukan pendataan terhadap masyarakat terdampak dan pengungsi.

Kerugian material meliputi 70 unit rumah terdampak dan satu fasilitas pendidikan. Saat banjir terjadi, tinggi muka air (TMA) mencapai 100 – 160 cm. Pada hari yang sama, Jumat (21/3), genangan mulai surut.

Di Kabupaten Bolaang Mongondow, banjir juga terjadi pada Jumat (21/3) dan terpantau mulai surut pada sore hari. Banjir melanda dua desa di dua kecamatan, dengan dampak pada 15 KK (35 jiwa).

Banjir di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih terpantau pada Sabtu (22/3), pukul 02.00 WIB. Sebanyak 16 kelurahan di 10 kecamatan terdampak banjir, yang berdampak pada 812 KK (1.700 jiwa). Hingga hari ini, genangan 10 – 30 cm masih terpantau di Kecamatan Tenayan Raya, sementara debit air di Kecamatan Rumbai berangsur surut. Peristiwa ini sudah berlangsung sejak Minggu (2/3).

Di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, genangan masih terjadi pada Sabtu (22/3). Banjir yang melanda 17 desa di empat kecamatan sejak Jumat (7/3) masih dirasakan warga. Sebanyak 3.336 KK (11.800 jiwa) terdampak. Genangan masih terpantau di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Langgam, Pelalawan, dan Pangkalan Kuras.

BPBD Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, juga melaporkan masih adanya genangan pada Sabtu (22/3). Banjir yang terjadi di 15 desa di delapan kecamatan masih menggenangi tujuh kecamatan, dengan tinggi muka air bervariasi antara 20 – 70 cm. Banjir yang berlangsung sejak Jumat (14/3) berdampak pada 3.738 KK (12.287 jiwa). Saat ini, masih terdapat 145 KK (251 jiwa) yang mengungsi.

Di Sumatra Utara, situasi sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor mulai berangsur kondusif. Pada Jumat (21/3), petugas gabungan masih melakukan pencarian korban hilang akibat banjir dan longsor di Kota Padang Sidempuan. Warga, dibantu petugas dan relawan, melakukan pembersihan lumpur dan sampah yang terbawa banjir. BPBD melaporkan bahwa tinggi muka air sudah turun drastis di enam kecamatan.

Data dampak di 41 kelurahan di enam kecamatan mencatat dua warga meninggal dunia, satu orang hilang, satu orang luka berat, 202 jiwa mengungsi, dan 4.301 jiwa terdampak. Kerusakan material meliputi 231 rumah rusak berat, 197 rusak sedang, dan 91 rusak ringan. Fasilitas umum yang terdampak mencakup lima sekolah rusak berat, satu rusak sedang, dan 91 rusak ringan. Selain itu, dua tempat ibadah rusak berat, empat rusak sedang, dan tiga rusak ringan.

Masih di Sumatra Utara, banjir yang terjadi pada Senin (17/3) di Kabupaten Labuhanbatu berangsur surut. Banjir yang melanda satu desa di satu kecamatan berdampak pada 87 KK (348 jiwa). Tim BPBD dan aparat desa masih bersiaga dalam penanganan darurat.

Banjir di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan, terpantau mengalami penurunan pada Jumat (21/3). TMA di beberapa desa mulai surut, sementara di wilayah Kecamatan Lais, genangan naik lima cm akibat pertemuan aliran Sungai Musi dan Sungai Batang Hari. Banjir ini melanda 51 desa di lima kecamatan.

Di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, banjir masih belum surut pada Jumat (21/3), dengan TMA berkisar antara 50 – 100 cm. Peristiwa yang terjadi pada Kamis (20/3), pukul 15.00 WIB, berdampak pada dua kelurahan dan 32 desa di enam kecamatan, dengan 5.440 KK (16.452 jiwa) terdampak dan 1.440 rumah mengalami dampak. BPBD masih melakukan pendataan di lapangan.

Di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, genangan banjir masih terpantau pada Jumat (21/3). Data menunjukkan bahwa TMA berkisar antara 5 – 85 cm. Banjir yang terjadi pada Minggu (9/3) berdampak pada enam desa di tiga kecamatan, dengan 881 KK (3.349 jiwa) terdampak. Kerusakan material meliputi 793 rumah, empat fasilitas pendidikan, tiga fasilitas kesehatan, lima tempat ibadah, dan 49 fasilitas umum lainnya.

Di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, banjir mulai surut pada Jumat (21/3). Peristiwa yang terjadi pada hari yang sama berdampak pada satu desa di Kecamatan Poso Pesisir Utara, dengan 13 KK terdampak. Tidak ada laporan korban jiwa.

Pada bencana geologi, letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) terjadi pada Jumat (21/3), menyebabkan dua warga mengalami luka bakar dan 1.350 KK (4.976 jiwa) mengungsi. Bandar udara di Flores Timur, Lembata, dan Sikka masih beroperasi normal. Status aktivitas vulkanik berada pada Level IV (Awas) sejak Kamis (20/3).

Sementara itu, pascagempa di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pemerintah daerah bersama TNI, Polri, dan masyarakat masih melakukan penanganan. Jalan nasional Tarutung–Sipirok masih belum dapat dilalui kendaraan. Data Jumat (21/3) mencatat satu warga meninggal dunia, satu luka-luka, serta tiga rumah rusak berat dan 12 rumah rusak ringan. Fasilitas pendidikan terdampak meliputi satu unit rusak berat, tiga rusak sedang, dan satu rusak ringan.

BNPB terus memantau dan mendampingi pemerintah daerah dalam penanganan darurat bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengakses informasi resmi dari BNPB, BMKG, PVMBG, maupun BPBD setempat.

Exit mobile version