Sentul Buana.Mews – Sekitar 51 juta keluarga di Indonesia tinggal di daerah rawan bencana. Tidak hanya sebagai unsur terkecil, keluarga juga merupakan sumber ketahanan sosial masyarakat yang perlu untuk terus ditingkatkan kapasitasnya dalam menghadapi bencana.
Keluarga Tangguh Bencana (Katana) sebagai salah satu program unggulan Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) menjadi wadah dalam memberikan pengetahuan kepada para keluarga di Indonesia tentang ancaman dan potensi bencana sehingga mampu melahirkan budaya sadar bencana serta meningkatkan ketangguhan setiap keluarga.
Kolaborasi Petahelix melalui para perwakilan lintas sektor juga dilibatkan sebagai penyuluh Katana. Deputi Pencegahan BNPB Lilik Kurniwan menyampaikan bahwa para penyuluh Katana dapat menjadi lokomotif kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi bencana.
“Para penyuluh yang hadir pada acara hari ini diharapkan dapat menjadi lokomotif bagi para keluarga di daerah untuk meningkatkan kapasitas mereka menghadapi bencana yang ada disekitar tempat tinggal mereka, ”ujar Lilik pada Pembukaan Kegiatan Pembekalan Penyuluh Keluarga Tangguh Bencana (Katana) di Gedung Training Center, Pusat Pendidikan dan Pelatihan PB BNPB, Sentul, Bogor (2/2).
Lilik juga menjelaskan bahwa penyuluh Katana akan berperan sebagai penghubung para keluarga dalam memenuhi kebutuhan untuk membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Penyuluh akan menjadi penghubung para keluarga dalam memfasilitasi pengetahuan kebencanaan sehingga para keluarga dapat mempersiapkan rencana darurat keluarga dan mengetahui apa yang harus dilakukan,” tambah Lilik.
Pembekalan Penyuluh Katana masih berlangsung sampai tanggal 3 Februari 2020 sebagai salah satu rangkaian kegiatan diskusi panel pada Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) BNPB yang berlangsung pada 3-4 Februari 2020. (Red)
Sumber: BNPB