Sigli Buana.News — Masjid Tua di Gampong Mancang, Kecamatan Truseb, Kabupaten Pidie, merupakan masjid peninggalan Pahlawan Nasional, Teungku Chik Di Tiro Muhammad Saman,
Teungku Chik Di Tiro adalah ulama pejuang yang kembali menggairahkan Perang Aceh pada tahun 1881 setelah sempat menurunnya kegiatan penyerangan terhadap Belanda. Semangat Prang Sabi terus digelorakan hingga beliau meninggal pada 31 Januari 1891. Teungku Chik Di Tiro lalu diangkat menjadi Pahlawan Nasional dari Aceh.
Peninggalan Masjid tersebut diperkirakan berdiri pada 1206 Hijriah atau 1791 Masehi. Penanggalan berdirinya masjid ini diketahui dari dayah (pesantren) yang berada di samping masjid pada saat itu, namun karena Aceh terus bergejolak pada saat itu pesantren ( dayah ) tersebut mulai sepi dan tidak berkembang lagi.
Selain itu di dekat Masjid terdapat Komplek Madrasah ( MTsS Tiro ) dan kepala Madrasahnya bernama Tarmizi, S.Pd. atau di kenal dengan sapaan Pak mukim, beliau adalah seorang penggerak dalam segala bidang bidang social, Penasehat, adat dan budaya juga aktif di kalangan unsur Muspika Melalui telp seluler yang di hubungi Humas kemenag Kabupaten Pidie,
Tarmizi, S.Pd, Rabu (19/2) mengatakan, kondisi Masjid sebelum di rehap sangat memprihatinkan karena tak terawat dan bangunannya nyaris roboh. Kayu-kayu yang menjadi bahan utama mesjid terlihat lapuk. Kubah masjid di bagian langit mulai miring.
Di dalam Masjid, sebuah beduk dan mimbar teronggok berdebu di antara dedaunan yang jatuh berserak di lantai, oleh karena itu saya bersama tuha peut gampong telah duduk mufakat beberapa waktu lalu agar Masjid yang mempunyai nilai sejarah itu segera di rawat menjadi situs cagar budaya, mohon semua masyarakat pidie membantu agar mesjid itu terjaga, dan terima kasih kepada masyarakat teman-teman donator dan pemerhati budaya Aceh yang telah memperhatikan hingga proses pengrehapan akan berjalan, semoga saja kedepan situs sejarah ini dapat kita jadikan tempat wisata yang dapat mendatangkan pengunjung sehingga akan meningkatkan stabilitas perekonomian masyarakat setempat.
Ini semua tidak terlepas dari kerjasama Ketua Forum Geucik Kecamatan Tiro H. Ruslan,Geucik Mancang Anwar,Bendahara Yayasan Teungku Chik Di Tiro Pak Husaini, Tokoh masyarakat tiro yang selalu aktif memikirkan sejarah tiro, Pak Camat dan Anggota Muspika, Ucap Tarmizi. (Red).