Aceh Utara, Buana.News – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara menggelar program pasar murah di sejumlah kecamatan sebagai langkah strategis mengendalikan inflasi sekaligus meringankan beban ekonomi masyarakat. Selain itu, kegiatan ini diharapkan bisa membantu warga terdampak bencana alam, memperkuat daya beli, dan mendukung kestabilan harga pangan di daerah.
Pasar murah perdana digelar di Kecamatan Syamtalira Aron pada Senin (14/10) dan dibuka langsung oleh Pj Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si. Acara ini juga dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM), Ir. Mirza Gunawan, ST, M.A.P., serta pejabat daerah terkait, camat setempat, dan masyarakat sekitar.
Dalam sambutannya, Mahyuzar mengungkapkan bahwa Pemkab Aceh Utara telah mengalokasikan anggaran Rp700 juta untuk pelaksanaan pasar murah ini. “Program ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi dan membantu masyarakat, terutama di wilayah yang terkena dampak bencana alam. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau,” ujar Mahyuzar.
Komitmen Pemkab dalam Stabilisasi Ekonomi
Mahyuzar menegaskan bahwa pasar murah ini bukan satu-satunya langkah Pemkab Aceh Utara dalam menjaga stabilitas ekonomi dan inflasi. “Selain pasar murah, kami juga berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk memperkuat produksi pangan lokal. Tujuannya adalah memastikan ketersediaan stok pangan agar harga tetap terkendali, terutama menjelang akhir tahun ketika kebutuhan masyarakat meningkat.”
Mahyuzar menambahkan bahwa Pemkab berupaya menghadirkan program-program berkelanjutan untuk memperkuat ketahanan ekonomi di tingkat masyarakat. “Kami juga berkoordinasi dengan pihak swasta dan pemerintah provinsi untuk memastikan rantai distribusi pangan berjalan lancar. Stabilitas harga adalah kunci menjaga daya beli masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini,” katanya.
Dukungan Bagi Warga Terdampak Bencana
Selain untuk menstabilkan harga, pasar murah ini juga diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi warga yang terdampak bencana alam. Pemkab Aceh Utara sebelumnya telah mendistribusikan bantuan darurat melalui Dinas Sosial dalam bentuk sembako dan barang kebutuhan lainnya kepada warga terdampak. Program pasar murah ini hadir sebagai lanjutan dari bantuan sosial tersebut untuk memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan lebih mudah dan harga yang terjangkau.
“Program pasar murah melengkapi bantuan sosial yang sudah kami salurkan. Ini adalah wujud nyata kepedulian Pemkab Aceh Utara dalam memastikan masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka,” jelas Mahyuzar.
Optimisme Pemkab dalam Hadapi Tantangan Ekonomi
Pj Bupati Mahyuzar menyampaikan, Pemkab Aceh Utara optimisme dalam menghadapi tantangan ekonomi di tahun 2024. “Dengan adanya program pasar murah dan langkah-langkah strategis lainnya, kami yakin dapat menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam memastikan ekonomi daerah tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global,” tegas Mahyuzar.
Pemkab Aceh Utara juga berencana mengevaluasi program pasar murah ini secara berkala untuk melihat dampaknya terhadap inflasi dan kesejahteraan masyarakat. “Kami terbuka untuk masukan dari masyarakat dan pemangku kepentingan, agar program ini bisa lebih efektif dalam jangka panjang,” pungkasnya.
Tahap Pelaksanaan dan Jumlah Barang Disediakan
Plt Disperindagkop Aceh Utara, Ir. Mirza Gunawan, menjelaskan bahwa program pasar murah ini akan dilaksanakan di 15 kecamatan secara bertahap. Tahap pertama akan mencakup lima kecamatan, yaitu Syamtalira Aron, Cot Girek, Lapang, Paya Bakong, dan Nibong. Pelaksanaan selanjutnya dijadwalkan berlangsung hingga akhir Oktober, dengan tahap berikutnya dimulai pada awal November.
“Pada titik perdana di Kecamatan Syamtalira Aron, kami menyediakan beberapa bahan pokok seperti 3.200 kilogram beras, 2.000 liter minyak goreng, 2.000 kilogram gula pasir, 650 kilogram tepung terigu, dan 650 papan telur ayam. Jika stok barang tidak habis terjual, kami akan memindahkan barang ke titik berikutnya di Kecamatan Cot Girek, yang akan dilaksanakan besok (15/10),” jelas Mirza.
Mirza menambahkan, koordinasi dengan camat dan perangkat desa menjadi kunci sukses pelaksanaan program ini. “Kami memastikan bahwa setiap pasar murah berjalan tertib dan tepat sasaran. Selain itu, kami juga melakukan pemantauan agar barang-barang tersedia dengan harga di bawah pasar,” tambahnya.