Aceh Utara, Buana News – Masyarakat dari Kecamatan Tanah Luas dan sekitarnya mengadakan audiensi dengan PT Pema Global Energi (PGE) di Gedung Building Vendor, Point A, Kecamatan Nibong, Senin (4/11) sore kemarin. Kedatangan mereka bertujuan untuk menuntut kejelasan terkait kebijakan perekrutan tenaga kerja serta peluang kerja yang lebih terbuka bagi pemuda lokal di wilayah tersebut.
Dalam pertemuan itu, masyarakat didampingi oleh Ketua Asosiasi Dewan Perwakilan Desa Seluruh Indonesia (Adepsi) Aceh Utara, A Halim Ali, serta dua anggota DPRK Aceh Utara, Hanafiah (Arasyah) dan Abdul Mutaleb (Taliban).
Mereka mengungkapkan bahwa audiensi ini bukan sekadar bentuk protes, melainkan ajakan untuk membangun hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara PT PGE dan masyarakat lokal.
A Halim Ali menyampaikan harapannya agar perusahaan lebih memperhatikan potensi tenaga kerja lokal yang ada. “Kami ingin mendapatkan kejelasan mengenai kebijakan rekrutmen PT PGE dan memastikan ada peluang yang adil bagi pemuda lokal untuk bekerja di sini. Ini bukan hanya untuk kepentingan warga, tetapi juga demi membangun lingkungan kerja yang harmonis dan bermanfaat bagi kedua belah pihak,” ujarnya.
Menanggapi tuntutan masyarakat, Rudi selaku Manajemen PT PGE menjelaskan bahwa perusahaan telah melakukan pemetaan pemangku kepentingan di wilayah tersebut dan mengidentifikasi tokoh-tokoh masyarakat yang perlu dirangkul.
Ia juga menyoroti bahwa saat ini, PT PGE menghadapi kendala di Blok B, yang selama ini menjadi salah satu sumber produksi utama mereka. Menurunnya hasil produksi gas di kawasan itu membuat Blok B kini tidak lagi menarik untuk dikelola seperti sebelumnya.
“Saat ini kami hanya mengelola sumur tua,” ungkap Rudi, menjelaskan bahwa kondisi ini turut mempengaruhi peluang dan kebutuhan tenaga kerja di perusahaan. Meski demikian, pihak perusahaan menyatakan akan terus mencari jalan agar tetap ada kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, meskipun kondisi industri yang dihadapi semakin menantang.
Audiensi yang berlangsung dengan suasana kondusif ini diakhiri dengan harapan besar dari kedua belah pihak. Warga dan mahasiswa yang hadir pulang dengan keyakinan bahwa dialog ini adalah langkah positif menuju kesempatan kerja yang lebih adil dan transparan bagi masyarakat Tanah Luas.
