Jateng Buana.News – Di media sosial Twitter tengah ramai dibahas berita seorang komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mengatakan bahwa jika wanita dan pria berenang bersama bisa mengakibatkan kehamilan. Hal ini diungkapkan oleh Sitti Hikmawatty, komisioner KPAI bidang Kesehatan, Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA).
Ia mengatakan bahwa kehamilan bisa saja terjadi ketika perempuan dan laki-laki berenang pada sebuah kolam renang yang sama. Ia mengatakan bahwa kehamilan yang berindikasi dari kolam renang merupakan contoh dari hamil tak langsung atau hamil tanpa bersentuhan secara fisik.
“Pertemuan yang tidak langsung misalnya, ada sebuah mediasi di kolam renang. Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat, walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi ada pria terangsang dan mengeluarkan sperma, dapat berindikasi hamil, tuturnya pada Jumat (21/2).
Ia juga mengatakan kemungkinan ini akan semakin besar terjadi ketika seorang wanita sedang dalam keadaan masa subur. “Kalau perempuannya sedang fase subur, itu bisa saja terjadi. Kan tidak ada yang tahu bagaimana pria-pria di kolam renang kalau lihat perempuan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pernyataan tersebut ia dapat dari jurnal seorang ilmuwan asal luar negeri. Namun, ia juga belum mengungkap lebih jelas referensi yang dibacanya.
“Pertemuan yang tidak langsung misalnya, ada sebuah mediasi di kolam renang. Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat, walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi ada pria terangsang dan mengeluarkan sperma, dapat berindikasi hamil, tuturnya pada Jumat (21/2).
Ia juga mengatakan kemungkinan ini akan semakin besar terjadi ketika seorang wanita sedang dalam keadaan masa subur. “Kalau perempuannya sedang fase subur, itu bisa saja terjadi. Kan tidak ada yang tahu bagaimana pria-pria di kolam renang kalau lihat perempuan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pernyataan tersebut ia dapat dari jurnal seorang ilmuwan asal luar negeri. Namun, ia juga belum mengungkap lebih jelas referensi yang dibacanya.
Setelah munculnya pernyataan itu, Ketua KPAI, Susanto melakukan klarifikasi akan hal yang menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Susanto mengaku Ia sedang mencari tahu kebenaran tentang pernyataan itu.
“Narasi berita tersebut menimbulkan kontroversi di media sosial dan masyarakat. Terkait kebenaran narasi berita tersebut, kami konfirmasi kepada yang bersangkutan,” ujarnya pada Sabtu (22/2).
Susanto juga menegaskan bahwa pernyataan tersebut bukanlah sikap resmi dari lembaga yang Ia pimpin. Susanto menegaskan bahwa pemahaman dan sikap KPAI tidak sebagaimana narasi berita di media online tersebut.
“Semoga klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman berita sebagaimana yang beredar,” tambahnya.
Sumber: Merdeka.com