Takengon, Buana.News – Pemerintah Kota Lhokseumawe bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) guna menekan angka inflasi, melalui sektor komoditas pertanian dan ketahanan pangan.
Penandatangan kerjasama yang turut menggandeng para pengusaha dan pedagang ini, dilakukan di Pendopo Bupati Aceh Tengah, pada Senin sore (27/5).
Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe, A. Hanan, SP, MM menyampaikan, tujuan kerjasama antar daerah ini dilakukan untuk mengatasi masalah inflasi yang sering kali terjadi akibat fluktuasi harga komoditas. Saat ini, inflasi Year on Year (Y-On-Y) Kota Lhokseumawe berada di 3,31%, sementara Kabupaten Aceh Tengah di 4,73%.
”Melalui kerja sama ini, kedua daerah akan saling mendukung dalam distribusi dan pasokan komoditas pertanian, sehingga kestabilan harga dapat terjaga dan inflasi dapat ditekan,” ujar Hanan.
A. Hanan menambahkan, KAD ini mencakup berbagai bidang, seperti pertanian, ketahanan pangan, dan perdagangan. Dengan menggandeng para pengusaha dan pedagang, diharapkan proses distribusi barang menjadi lebih efisien dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di kedua wilayah.
“Hari ini yang terpenting adalah kita menghadirkan para pedagang dari Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Tengah agar terjadi komitmen bersama. Dengan demikian, jika terdapat peluang kolaborasi komoditas, dapat diambil di daerah tersebut, termasuk para pedagang yang bisa mendapatkan informasi harga lebih cepat.” Tambah Hanan.
Dalam kegiatan tersebut, Hanan juga menjelaskan beberapa praktik baik yang telah dilakukan oleh Kota Lhokseumawe terkait pengendalian inflasi, termasuk pelaksanaan Pasar Tani Raya yang diluncurkan pada awal tahun 2024. Meskipun tanpa anggaran, dengan bantuan BUMN, pasar ini berhasil menarik antusiasme masyarakat dan para pedagang hingga saat ini.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah, T. Mirzuan, MT, menyambut baik kerja sama ini dan berharap dapat meningkatkan kerjasama antar pemerintah dan para pedagang. Menurutnya, kolaborasi ini juga akan membuka peluang bagi kedua daerah untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal dan menciptakan stabilitas harga yang lebih baik di pasar.
”Aceh Tengah daerah penghasil, tapi sementara di Lhokseumawe yang kurang penghasilan (SDA) justru bisa mengendalikan angka inflasi. Inilah salah satu mekanismenya dengan kerjasama, pengalaman baik inflasi di kota Lhokseumawe di samping Aceh Tengah ini menjadi penghasil dari pertaniannya kita kerjasama Business-to-business (B2B)” Ujar T. Mirzuan.
Lebih lanjut, T. Mirzuan menambahkan bahwa pihaknya berencana untuk menerapkan model program Pasar Tani Raya yang telah berhasil dilaksanakan di Kota Lhokseumawe sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi di daerah Aceh Tengah.
”Alhamdulillah, melalui kerjasama ini menjadi salah satu cara kami untuk secara bersama-sama mengendalikan inflasi. Kita berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi ini” Tutup T. Mirzuan.
Acara penandatanganan kesepakatan ini dihadiri oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TIPD) Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Tengah, serta para pengusaha dan pedagang dari kedua daerah. (Ril).