Home Nasional Kemenag Perkuat Pendidikan Islam Berbasis Cinta, Gandeng Raffi Ahmad

Kemenag Perkuat Pendidikan Islam Berbasis Cinta, Gandeng Raffi Ahmad

Foto: Wamenag Romo Syafii membuka Kick Off NGOPI.

Jakarta, Buana.News – Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng figur publik Raffi Ahmad dalam penguatan pendidikan Islam berbasis cinta. Langkah ini diresmikan melalui acara Kick Off NGOPI (Ngobrolin Pendidikan Islam) Bareng Raffi Ahmad, yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Rabu (19/3/2025).

Acara tersebut mengusung tema “Kurikulum Berbasis Cinta, Siapkan Generasi Emas!” dan dihadiri oleh berbagai tokoh pendidikan, termasuk istri Raffi Ahmad, Nagita Slavina, serta praktisi pendidikan Nejeela Shihab.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, menyatakan bahwa acara ini bertujuan menginspirasi siswa madrasah dalam menghadapi tantangan pendidikan modern.

Sebanyak 750 siswa madrasah dari berbagai wilayah hadir secara langsung, sementara ribuan lainnya mengikuti secara virtual melalui live streaming di kanal YouTube Kemenag RI dan Pendis Channel.

Selain sesi diskusi, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan kreasi siswa madrasah bertajuk “Kita Madrasah, Kita Bisa! Dari Cinta Jadi Karya!”. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan eksistensi madrasah sebagai pusat pendidikan yang inovatif dan kompetitif.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno, menegaskan bahwa inovasi dalam kurikulum pendidikan Islam harus terus berkembang. Ia menekankan bahwa kurikulum berbasis cinta bukan hanya sekadar konsep, tetapi harus menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari agar generasi muda tumbuh menjadi individu yang cerdas, berakhlak, dan memiliki empati sosial tinggi.

Menurut Dirjen Pendis, Kick Off NGOPI menjadi langkah awal untuk mendorong inovasi pendidikan Islam yang lebih inklusif dan penuh kasih sayang di madrasah. Program NGOPI ini tidak hanya akan diterapkan di madrasah, tetapi juga di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Pondok Pesantren, dan lembaga pendidikan Islam lainnya.

Wakil Menteri Agama, Romo H. R. Muhammad Syafi’i, yang membuka acara ini, menegaskan bahwa pendidikan Islam memiliki peran penting dalam menjaga kebinekaan dan persatuan bangsa. Ia menekankan bahwa kurikulum berbasis cinta adalah strategi untuk menanamkan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama.

“Ketika kita berbicara tentang cinta, kita berbicara mengenai kemanusiaan, toleransi, empati, dan tanggung jawab bersama. Kurikulum berbasis cinta ini akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan kepedulian sosial,” ujar Wamenag.

Kehadiran Raffi Ahmad dalam acara ini diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk memahami pentingnya cinta dalam kehidupan, baik dalam keluarga, pergaulan, maupun dunia kerja.

Dirjen Pendis menambahkan bahwa madrasah harus menjadi pusat pendidikan unggulan yang tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga membangun karakter berbasis cinta, empati, dan spiritualitas.

Dengan keterlibatan berbagai pihak, Kemenag optimistis bahwa pendidikan Islam berbasis cinta dapat menjadi landasan kuat dalam membentuk generasi emas Indonesia.

Exit mobile version