Home Nasional Kemenag Pastikan Optimalisasi Masjid Ramah Pemudik hingga Puncak Arus Balik

Kemenag Pastikan Optimalisasi Masjid Ramah Pemudik hingga Puncak Arus Balik

Foto: Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad

Jakarta, Buana.News – Kementerian Agama (Kemenag) memastikan bahwa program Masjid Ramah Pemudik tetap berjalan optimal hingga puncak arus balik Lebaran 2025. Program ini bertujuan untuk menyediakan tempat istirahat yang nyaman bagi para pemudik yang melakukan perjalanan jauh.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Abu Rokhmad, dalam rapat koordinasi virtual dengan seluruh Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag se-Indonesia pada Rabu (26/3/2025), menegaskan pentingnya kebersihan, kenyamanan, dan ketersediaan fasilitas di masjid-masjid yang berpartisipasi dalam program ini.

“Kami ingin memastikan bahwa Masjid Ramah Pemudik bukan hanya sekadar program di atas kertas, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Oleh karena itu, kebersihan, kenyamanan, serta fasilitas yang memadai harus menjadi prioritas,” ujar Abu Rokhmad.

Ia juga meminta jajaran Kemenag di daerah untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti pengelola masjid, pemerintah daerah, kepolisian, serta para donatur, agar layanan bagi pemudik dapat berjalan maksimal.

Selain menjadi tempat istirahat, masjid-masjid yang tergabung dalam program ini juga diharapkan menyediakan minuman dan takjil gratis bagi para musafir sesuai dengan kapasitas masing-masing.

“Layanan tidak perlu mewah, yang penting pemudik merasa nyaman dan mendapatkan kemudahan saat singgah,” tambahnya.

Untuk memastikan efektivitas program, Kemenag meminta seluruh Kanwil Kemenag di daerah untuk mendata jumlah pemudik yang singgah di masjid-masjid tersebut, baik selama arus mudik maupun arus balik.

“Kami perlu data konkret tentang jumlah pemudik yang mampir, kondisi di lapangan, serta kendala yang dihadapi. Ini akan menjadi bahan evaluasi agar program ini terus meningkat di tahun-tahun mendatang,” jelas Abu Rokhmad.

Ia juga menekankan tentang pentingnya dokumentasi dan publikasi lokasi masjid yang berpartisipasi agar masyarakat lebih mudah menemukan tempat istirahat selama perjalanan.

“Testimoni pemudik yang merasa terbantu dapat dipublikasikan di media sosial agar informasi ini semakin luas diketahui,” ujarnya.

Beberapa Kanwil Kemenag telah melaporkan perkembangan program Masjid Ramah Pemudik di wilayah masing-masing:

Papua: Masjid Al-Aqsha di Jayapura telah menyediakan takjil gratis, ceramah menjelang berbuka, serta fasilitas parkir yang nyaman bagi pemudik yang singgah.

Jawa Timur: Sebanyak 446 masjid telah dipersiapkan sebagai posko pemudik, tersebar di jalur utama mudik, termasuk di Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan (Madura).

Koordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait juga telah dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pemudik selama perjalanan.

“Jika ada pemudik yang merasa terbantu, harap didokumentasikan. Ini bukan soal pencitraan, tetapi agar masyarakat tahu bahwa masjid benar-benar hadir untuk melayani mereka,” ujar Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menjelaskan, program Masjid Ramah Pemudik telah diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2025. SE ini memberikan panduan standar layanan minimal yang harus tersedia di masjid-masjid yang ikut serta, seperti, Tempat istirahat yang nyaman, Toilet bersih, Air wudu yang layak dan Konsumsi bagi musafir.

“Kami telah memastikan bahwa seluruh Kepala Kanwil dan Kepala Kemenag Kabupaten/Kota menerima dan menindaklanjuti SE ini. Pengawasan terus dilakukan, dan laporan dari daerah akan dihimpun setiap hari,” jelas Arsad.

Selain itu, koordinasi dengan pihak keamanan serta publikasi lokasi masjid-masjid yang berpartisipasi menjadi hal penting agar masyarakat mudah menemukan tempat singgah selama perjalanan.

Dengan sinergi antara berbagai pihak, Kemenag berharap Masjid Ramah Pemudik benar-benar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dan arus balik Lebaran 2025.

“Dengan koordinasi yang baik dan pengawasan yang ketat, program ini dapat terus ditingkatkan demi kenyamanan dan keselamatan para pemudik,” tandasnya.

Exit mobile version