Beranda Daerah Ditelantarkan, Kini Keramba Apung Senilai Sembilan Ratusan Juta Milik DKPPP Lhokseumawe Nyaris...

Ditelantarkan, Kini Keramba Apung Senilai Sembilan Ratusan Juta Milik DKPPP Lhokseumawe Nyaris Hancur

Keramba Apung bantuan untuk petani keramba milik DKPPP Pemko Lhokseumawe.( Foto : Dokumen tahun 2021 )

Lhokseumawe, Buana.News – Keramba Apung bantuan milik Dinas Kelautan, Pertanian, Perikanan dan Peternakan (DKPPP), Pemko LHokseumawe, senilai Rp 971247200. 00,- (Sembilan Tujuh Puluh Sutu Juta Dua Empat Puluh Tujuh Ribu Dua Ratus), terkesan ditelantarkan dan kondisinya ‘nyaris hancur’

80 unit keramba yang dikerjakan pada tahun 2021 itu, bersumber dari anggaran Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA), hingga saat ini belum dibagikan kepada kelompok penerima manfaat. Bahkan, warga mensinyalir bahwa anggaran sebesar Rp 971247200. 00,- terkesan mubazir atau sia-sia.

Salah seorang Petani Keramba di Lhokseumawe yang meminta namanya tidak dicatut, kepada Buana.News, Senin, 11 Maret 2024 menuturkan, 80 unit keramba apung milik Pemerintah kota Lhokseumawe kini kondisinya nyaris hancur, karena telah lama ditelantarkan.

“Meski telah rampung dikerjakan sejak tahun 2021 oleh pihak ke 2 (Kontraktor), namun hingga saat ini DKPPP Pemko Lhokseumawe belum menyerahkan kepada kelompok penerima manfaat,” jelas Sumber tersebut.

Padahal, kata dia, 80 unit keramba tersebut sebelumnya direncakan akan diberikan kepada para petani di Waduk Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Namun, mereka dipaksa untuk pindah ke luar waduk, dengan dalih kondisi air di waduk telah tercampur dengan Merkuri.

“Namun, para Petani menolak dan enggan dipindah atau keluar dari Waduk Pusong. Hal itu menyebabkan keramba apung senilai Rp 971247200. 00, ini, terombang-ambing di krueng Cunda (Sungai) bagaikan barang tak bertuan,” ungkap pria tersebut.

Bahkan, sambung sumber tersebut, dari jumlah angaran untuk pengadaan keramba apung tersebut, telah termasuk bantuan benih (Bibit Ikan) untuk para petani keramba. “Nah, anggaran untuk pengadaaan benih ikan ini juga perlu dipertantakan, jangan-jangan anggaran tersebut telah ditelan hantu sungai (Ditilap oleh pikak-pihak tertentu),” demikian tuturnya.

Sementara itu, Kabid Perikanan Budidaya Dinas DKPPP, Pemko LHokseumawe, Ratna Anita, SSI., MSi., saat dikonfirmasi, Selasa (26/3) mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan Verifikasi kelompok Nelayan (Petani Keramba) penerima bantuan keramba apung tersebut.

“Masih melakukan Verifikasi berkas dan dokumen dari kelompok tani penerima manfaat,” ujarnya.

Namun, saat ditanya apakan sudah ada nama kelompok tani yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan tersebut, Ratna Anita, mengatakan, hingga saat ini DKPPP Pemko Lhokseumawe belum menetapkan nama kelompok penerima bantuan tersebut.

“Hingga saat ini belum ada penetapan penerima bantuan keramba apung tersebut,” demikian Kata Kabid Perikanan Budidaya Dinas DKPPP, LHokseumawe, Ratna Anita. (Redaksi).