Home Aceh Jaya Dinkes: Kelompok Usia Rentan Tertular TBC di Aceh Utara Didominasi Usia Produktif

Dinkes: Kelompok Usia Rentan Tertular TBC di Aceh Utara Didominasi Usia Produktif

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Utara, dr. Ferianto, SH, MH., saat menyampaikan materi terkait kelompok usia produktif paling rentan tertular tuberkulosis (TBC).

Aceh Utara, Buana.News — Dinas Kesehatan Aceh Utara memaparkan bahwa kelompok usia produktif menjadi yang paling rentan tertular tuberkulosis (TBC). Berdasarkan data dari Januari hingga Juni 2025, tercatat sebanyak 436 kasus baru TBC terjadi di Aceh Utara, di mana 312 kasus di antaranya atau sekitar 70 persen berasal dari kelompok usia 15 hingga 55 tahun.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Utara, dr. Ferianto, SH, MH., Rabu 25 Juni 2025. Ia menjelaskan beberapa kelompok masyarakat memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular TBC.

“Anak-anak di bawah usia lima tahun termasuk kelompok rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang sempurna,” ujarnya.

Selain itu, kelompok lanjut usia (lansia) juga termasuk dalam kelompok risiko tinggi akibat penurunan kekebalan tubuh seiring bertambahnya usia. Begitu juga dengan penderita HIV/AIDS, diabetes, kanker, atau penyakit ginjal, karena kondisi tersebut melemahkan sistem imun.

Orang dengan malnutrisi, yang daya tahan tubuhnya menurun akibat kekurangan gizi, serta perokok aktif yang paru-parunya lebih rentan terinfeksi, juga berisiko tinggi.

Tak hanya itu, kata dr. Ferianto, masyarakat yang tinggal di lingkungan padat penduduk dengan ventilasi buruk lebih mudah tertular melalui udara. Demikian pula dengan individu yang memiliki kontak erat dengan penderita TBC aktif, yang berisiko tinggi tertular melalui percikan napas saat batuk atau bersin.

Tingginya angka infeksi pada kelompok usia produktif disebut dr. Ferianto berkaitan erat dengan tingkat mobilitas yang tinggi. Aktivitas sehari-hari seperti bekerja, bepergian, atau berinteraksi di ruang publik membuat kelompok ini lebih sering terpapar udara yang mungkin mengandung bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Kasus TBC tercatat merata di seluruh wilayah Kabupaten Aceh Utara selama semester pertama 2025. Wilayah-wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi serta lingkungan tempat tinggal yang kurang memenuhi standar kesehatan menjadi titik-titik dengan potensi penularan lebih besar.

dr. Ferianto menegaskan bahwa pencegahan dan penanganan TBC harus difokuskan pada kelompok-kelompok rentan, terutama usia produktif. Jika tidak segera ditangani, mereka dapat menjadi sumber penularan aktif dalam keluarga dan lingkungan masyarakat.

Sebagai upaya pengendalian, Dinas Kesehatan Aceh Utara terus melakukan sosialisasi, skrining dini, serta pengobatan TBC secara gratis melalui puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.

Masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri jika mengalami batuk lebih dari dua minggupenurunan berat badan tanpa sebab, atau berkeringat di malam hari tanpa aktivitas.

Exit mobile version