Home Aceh Utara Dinkes Aceh Utara Intensif Pantau Penanganan TBC di Seluruh Kecamatan

Dinkes Aceh Utara Intensif Pantau Penanganan TBC di Seluruh Kecamatan

Tim khusus dari Dinkes Aceh Utara berfoto bersama Kepala Puskesmas saat melakukan supervisi rutin di Puskesmas Kecamatan Sawang.

Aceh Utara, Buana.News – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Utara melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) terus mengintensifkan pemantauan terhadap penanganan tuberkulosis (TBC) di seluruh wilayah kecamatan, hal itu guna menekan angka penularan dan memastikan keberhasilan terapi pasien.

Kegiatan pemantauan tersebut dilakukan oleh tim khusus dari Dinkes Aceh Utara yang terdiri tiga orang petugas, diantaranya -drg. Fridessia Ardiani, MKM. (Wasor TBC)- Ns. Sri Meutia, S. Kep (Technical Officer TBC), dan Maulida Sari, SE. (District Assistant Finance Administration program TBC).

Mereka bertanggung jawab untuk mengawasi laporan perkembangan pasien, serta berkoordinasi dengan puskesmas dan rumah sakit, serta memastikan seluruh proses pengobatan sesuai dengan standar medis.

Tim pemantau secara aktif melakukan supervisi rutin terhadap pasien TBC, memeriksa hasil laboratorium, mengevaluasi status gizi dan kondisi penyakit penyerta, serta melakukan skrining terhadap anggota keluarga pasien. Pemantauan tersebut dilaksanakan berdasarkan laporan mingguan atau dua mingguan yang diterima dari petugas puskesmas.

Setiap pasien TBC yang memperoleh pengobatan dari puskesmas didampingi oleh Pemantau Minum Obat (PMO). Pendamping ini bisa berasal dari keluarga, kader desa, atau tenaga kesehatan puskesmas, terutama bila pasien tinggal seorang diri. Obat diberikan secara berkala satu hingga dua minggu sekali. “Jika pasien tidak dapat mengambil obat sendiri, PMO atau petugas puskesmas akan mengantarkannya langsung ke rumah,” ujar Kepala Bidang P2P Dinkes Aceh Utara, dr. Ferianto, SH, MH.

Kata dr Ferianto, pemantauan dilaksanakan di seluruh kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara. Proses tersebut melibatkan seluruh puskesmas yang memiliki fasilitas Tes Cepat Molekuler (TCM) serta rumah sakit rujukan seperti RSU Cut Meutia dan RS PIM.

Menurut Kepala Bidang P2P Dinkes Aceh Utara, dr. Ferianto, SH, MH, kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan, mencegah resistensi obat, serta memutus rantai penularan TBC di tengah masyarakat.

dr Ferianto menyebutkan, seluruh hasil pemantauan direkap oleh drg. Desi dan dibahas dalam forum diskusi bulanan lintas sektor. Forum itu diikuti oleh perwakilan Dinkes, puskesmas, RSU Cut Meutia, dan RS PIM untuk mengidentifikasi hambatan di lapangan serta merumuskan solusi secara kolaboratif.

“Dengan pendekatan terstruktur dan dukungan lintas sektor, Dinkes Aceh Utara terus menunjukkan komitmennya dalam pengendalian TBC dan peningkatan mutu layanan kesehatan masyarakat,” demikian papar Kepala Bidang P2P Dinkes Aceh Utara, dr. Ferianto, Jumat 4 Juli 2025.

Exit mobile version