Aceh Utara, Buana.News – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia tercatat sebagai salah satu penyumbang pengangguran terbesar. Masalah ini menjadi perhatian serius yang harus segera diatasi bersama oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia industri, dan lembaga pendidikan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Aceh Wilayah Aceh Utara, Abdul Manan, dalam acara pembukaan Job Fair dan Expo yang berlangsung di SMKN 1 Dewantara, pada Selasa (10/12).
Abdul Manan menjelaskan, tingginya angka pengangguran di kalangan lulusan SMK sebagian besar disebabkan oleh keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah-sekolah kejuruan. Menurutnya, banyak sekolah yang kesulitan dalam menyediakan fasilitas yang memadai untuk mendukung pelatihan keterampilan sesuai dengan kebutuhan industri.
“Keterbatasan sarana dan prasarana di SMK menjadi faktor utama yang mempengaruhi kualitas lulusan. Sekolah-sekolah kejuruan di Aceh Utara, seperti di daerah lain, kesulitan dalam memproduksi siswa yang benar-benar siap dan memiliki keterampilan sesuai yang dibutuhkan oleh dunia industri,” ungkap Abdul Manan.
Dalam konteks ini, Abdul Manan mengajak dunia usaha dan perusahaan-perusahaan di sekitar Aceh Utara untuk turut serta dalam menyelesaikan masalah ini dengan berperan aktif dalam dunia pendidikan. Ia menekankan pentingnya partisipasi perusahaan dalam memberikan perhatian terhadap peningkatan kualitas pendidikan, salah satunya melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).
“Perusahaan di sekitar wilayah ini diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap kemajuan pendidikan, khususnya di Kabupaten Aceh Utara. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyalurkan dana CSR untuk pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah-sekolah kejuruan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Abdul Manan menekankan bahwa kemitraan antara dunia pendidikan dan industri sangat penting untuk menciptakan lulusan yang siap pakai. SMK perlu mendapatkan fasilitas yang memadai agar dapat mencetak tenaga kerja yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang.
Acara Job Fair dan Expo yang diselenggarakan di SMKN 1 Dewantara diharapkan dapat menjadi jembatan antara lulusan SMK dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja terampil. Selain itu, acara ini juga diharapkan menjadi wadah untuk meningkatkan sinergi antara dunia pendidikan dan industri, serta menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas bagi para lulusan SMK.
Dengan adanya kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, pendidikan, dan dunia usaha, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran, khususnya di kalangan lulusan SMK, serta mendorong pembangunan ekonomi yang lebih merata di wilayah Aceh Utara.