Aceh Utara, Buana.News — Sebanyak 423 jamaah calon haji (Calhaj) asal Kabupaten Aceh Utara tahun 1446 H/2025 M mengikuti prosesi peusijuek atau tepung tawar yang berlangsung khidmat di Masjid Agung Baiturrahim, Lhoksukon, pada Rabu, 14 Mei 2025. Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, SE, MM, yang akrab disapa Ayah Wa.
Peusijuek merupakan tradisi adat Aceh sebagai bentuk doa dan restu sebelum keberangkatan ibadah haji. Dalam sambutannya, Bupati Ayah Wa menyampaikan selamat kepada seluruh jamaah serta doa agar ibadah mereka lancar dan mendapat keberkahan. Ia juga meminta jamaah mendoakan daerah Aceh Utara agar terhindar dari bencana, narkoba, dan pengaruh negatif lainnya.
“Mohon doakan daerah kita agar dijauhkan dari bencana alam, narkoba, serta pengaruh aliran sesat yang membahayakan generasi muda,” ujar Bupati.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pejabat Forkopimda, Kepala SKPK, Muspika Lhoksukon, ulama, dan tokoh masyarakat. Prosesi peusijuek dipimpin oleh Ketua MPU Aceh Utara, Abu Manan Blang Jruen dan Tgk. H. Mustafa Thaib alias Abi Peurupok. Tausiyah singkat yang disampaikan Abi Peurupok mengingatkan bahwa ibadah haji adalah kewajiban sakral yang hanya diwajibkan sekali seumur hidup bagi umat Islam.
Menurut laporan Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Utara, H. Fadli, S.Ag, M.Si, jumlah jamaah tahun ini terdiri dari 172 laki-laki dan 251 wanita. Jamaah tertua tercatat adalah Ramlah Muhammad Amin (91) dari Kecamatan Lapang dan Muhammad Ajad Husen (90) dari Baktiya. Sementara jamaah termuda adalah Al Munawir (19) dan Nanda Aulia Rizki (22) dari Tanah Luas.
Jamaah Calhaj Aceh Utara tahun ini terbagi ke dalam empat kloter, diantaranya, Kloter 2 berjumlah 16 orang, masuk asrama 18 Mei, terbang 19 Mei 2025. Kemudian, loter 9, berjumlah 8 orang, masuk asrama 25 Mei, terbang 26 Mei 2025.
Selanjutnta Kloter 10, berjumlah 386 orang (kloter penuh), masuk asrama 26 Mei, terbang 27 Mei 2025. Sedangkan di Kloter 12, berjumlah 13 orang, masuk asrama 29 Mei, terbang 30 Mei 2025.
Peusijuek tidak hanya sebagai simbol spiritual, tetapi juga sarana memperkuat solidaritas dan silaturahmi antarwarga. Kegiatan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah daerah dalam mengantar para calon tamu Allah SWT menuju ibadah yang mabrur.
Bupati Ayah Wa menekankan bahwa pemerintah terus berupaya menyempurnakan penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahun. Ia menyebutkan, tahun ini mendapat perhatian khusus sebagai “tahun ramah lansia”, mengingat sepertiga jamaah adalah lanjut usia. Para jamaah telah dibekali manasik haji guna memudahkan pemahaman mereka terhadap prosedur pelaksanaan, termasuk penggunaan fasilitas modern seperti pesawat dan lift hotel.
