Aceh Timur, Buana.News – Warga dikejutkan dengan beredar foto seorang wanita menjadi korban perampokan di Aceh Timur. Bahkan, kabar tersebut sempat tersebar di sejumlah grup WhatsApp. Bahkan, korban disebut-sebut karyawan di koperasi simpan pinjam.
Peristiwa itu berawal pada Kamis, (01/02/2024) sore, broadcast tersebar luas di media sosial, dalam posingan itu, seakan-akan korban mengalami perampokan di wilyayah Peureulak dan pada Jum’at, (02/02/2024) di depan kuburan Cina, Idi Rayeuk.
Dalam foto yang beredar, korban mengenakan atasan berwarna coklat dan bawahan hitam, mengalami sejumlah luka dibagian kepala hingga tangan. Tampak korban berada di sebuah ranjang diduga di ruangan medis.
Kapolres Aceh Timur AKBP Nova Suryandaru, S.I.K, melalui Kasi Humas AKP Agusman Said Nasution, S.H, menjelaskan, menanggapi postingan viralnya tersebut, pihaknya langsung melakukan konfirmasi kepada Kapolsek Peureulak dan Kapolsek Idi Rayeuk. Namun, kedua Polsek memastikan peristiwa itu tidak pernah ada di wilayah mereka.
Bahkan Kapolsek Peureulak AKP Muslim Siregar, S.H. mendatangi Kantor Koperasi Mekar pada Kamis malam dan menujukkan foto yang bernarasi karyawan pada koperasi tersebut menjadi korban perampokan, namun mereka menjawab tidak ada.
“Memang fotonya mirip dengan karyawan mekar di Peureulak, tapi bukan dia. Orang yang dikira menjadi korban perampokan dalam keadaan baik baik saja.” ungkap AKP Nasution, Sabtu, (03/02/2024).
Hal senada juga disampaikan oleh Kapolsek Idi Rayeuk AKP Teuku Syahril, S.E, setelah beredar informasi tersebut, pihaknya melakukan pengecekan ke rumah sakit serta beberapa puskesmas, namun, tidak menemukan data atau informasi adanya perempuan korban perampokan yang dirawat.
“Usut punya usut, terkonfirmasi, foto korban yang disebut-sebut menjadi korban perampokan di wilayah Peureulak dan Idi Rayeuk itu adalah foto korban penganiayaan karyawan koperasi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat,” ujar Kasi Humas.
Menyikapi hal ini, Kasi Humas mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial, terutama terkait kekerasan di jalan seperti curat dan curas.
“Jangan sampai, situasi wilayah hukum Polres Aceh Timur yang sudah kondusif jadi terganggu dengan beredarnya foto atau video yang belum pasti kebenarannya sehingga menimbulkan keresahan dan rasa takut berlebihan bagi masyarakat.” Imbau Kasi Humas. (Red).