Jakarta, Buana.News – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan bahwa evakuasi korban banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya merupakan hasil kerja sama berbagai pihak.
Sekretaris Utama BNPB, Rustian, menyampaikan bahwa dalam operasi penyelamatan korban banjir, pihaknya berkolaborasi dengan berbagai elemen, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, akademisi, pakar, serta dukungan dari dunia usaha dan komunitas lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Dalam pencarian dan penyelamatan korban banjir, operasi kami laksanakan dengan kolaborasi semua pihak, bekerja sama,” ujar Rustian, Kamis (6/3).
Menurutnya, peran dunia usaha dan komunitas LSM, baik yang terdaftar maupun tidak, sangat berpengaruh dalam proses penanganan bencana. Tanpa dukungan tersebut, upaya evakuasi dan pemulihan akan lebih sulit dilakukan.
Rustian juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran Wakil Ketua DPR RI Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Cucun Ahmad Syamsurijal, yang turut memantau situasi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa banjir di Jabodetabek kali ini merupakan bagian dari siklus lima tahunan. Untuk mengurangi dampak hujan ekstrem, BNPB telah menerapkan teknologi modifikasi cuaca guna mengarahkan curah hujan ke laut.
“Kami, selain mendoakan warga terdampak banjir, juga melakukan teknologi modifikasi cuaca. Ini sangat membantu. Jika tidak ada, menurut BMKG, hujan sedang hingga lebat akan lebih berdampak besar. Jadi, secara ilmiah, kami berupaya agar hujan jatuh ke laut,” jelasnya.
Meski sulit menyelamatkan harta benda, BNPB bersyukur karena setidaknya jumlah korban jiwa dapat diminimalkan.
“Harta benda memang sulit diselamatkan, tetapi korban bisa diminimalisir. Kampung Melayu sudah surut. Jadi, setelah ini, kita fokus pada tahap pascabencana. Insyaallah, semua pihak akan terus berkolaborasi membantu warga,” pungkas Rustian.