Aceh Utara, Buana News– Muhammad Khalis, seorang anak berusia 11 tahun di Gampong Cot Patisah, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, mengalami gizi buruk sejak sembilan tahun lalu. Ganguan pertumbuhan ini di alaminya saat beranjak usia 2 tahun setelah adanya benturan di kepala.
Menurut diaknosa doktor kala itu, muhammad khalis mengalami pembengkakan, saraf terjepit dan penurunan nafsu makan hingga menderita stunting. Dalam kondisi kesehatan fisiknya saat ini Muhammad Khalis perlu adanya perhatian serius dari semua pihak.
Saat disambangi Buana.News dikediamannya Jum’at 06 September 2024, Ibundan Khalis Putri Wahyuni menjekaskan, sebelumnya pada tahun 2016 lalu pihak keluarga telah menempuh berbagai upaya untuk perawatannya. Namun, karena faktor ekonomi menyebabkan mereka terpaksa berhenti melakukan perawatan setelah terakhir kali pulang dari Rumah Sakit Umum Zainal Aabidin (RSUZA) Banda Aceh.
” Waktu itu pihak RSUZA memintak agar dilakukan oprasi, karena ada cairan di kepalanya menurut doktor, tapi kami tidak bersedia waktu itu karenan takut terjadi apa-apa. Akhirnya kami pulang dan melanjutkan pengobatan di tempat-tempat terdekat”.
” Karena foktor ekonomi selama dua tahun terakhir kami menyerah untuk neanjutkan pengobatan, sehingga beberapa hari lalu pihak muspika menyaran untuk dirujuk kembali ke Banda Aceh agar si Khalis bisa kembali mendapat penangan yang serius” tuturnya.
Kepala Pukesmas Blang Gelumpan Kecamatan Seunuddon Zaituni, SKM. MKM, mengatakan, Pihaknya akan terus memberikan pendampingan kepada pasien stunting, “faktor-faktor yang mempengaruhi anak mengalami gizi buruk karena kurangnya asupan makanan akibat riwayat penyakit yang dideritanya. Selanjutnya kami akan berkomunikasi dengan petugas gizi Kabupaten untuk mecari solusi tentang perkembangan Muhammad Khalis”, jelasnya.
Sementara itu, Pemerintah Aceh Utara dalam upaya mengatasi stunting dan gizi buruk, melalui Camat seunuddon Ismohar menyarankan, agar pihak keluarga muhammad khalis dirujuk kembali ke RSUZA Banda Aceh untuk mendapatkan penaganan yang lebih intensif.
Meskipun sebulumnya orang tua dari anak penderita gizi buruk sempat menolak, namun akhirnya merestui anaknya dirujuk kembali untuk dirawat di RSUZA dalam waktu dekat ini.
“Alhamdulillah, menurut informasi terakhir yang kami peroleh orang tua Muhammad Khalis sudah bersedia anaknya dirujuk kembali untuk mendapatkan perawat yang lebih intensif di Rumah Sakit Zainal Abidin, dan akan diberangkatkan dalam waktu dekat ini dengan di fasilitasi oleh pemerintah Aceh Utara serta dibantu oleh segenap elemen masyarakat dan lembaga sosial lainnya” pungkas Ismuhar.